Demi cucu, Embah Suliyah gendong oleh-oleh dari Arab Saudi
Barang bawaan Embah Suliyah tidak diperbolehkan semua masuk pesawat. Jumlahnya berlebihan.
Pada Rabu (6/9) sore, Embah Suliyah tiba di Bandara King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi. Jemaah asal Banjarnegara itu akan pulang ke Tanah Air setelah selesai melaksanakan ibadah haji.
Sama seperti jemaah lain, embah Suliyah tampak senang karena mau pulang ke Indonesia. Ia juga membawa oleh-oleh untuk keluarga dan tetangganya. Embah Suliyah juga sudah menyiapkan banyak oleh-oleh untuk cucu-cucunya.
Namun barang bawaan Embah Suliyah tidak diperbolehkan semua masuk pesawat. Jumlahnya berlebihan. Saking banyaknya oleh-oleh, sampai Embah Suliyah menggendongnya.
Petugas haji Indonesia kemudian membantu Embah Suliyah untuk merapikan kembali barang bawaannya. Barang bawaan Embah Suliyah sebelumnya dikemas asal-asalan. Semua rata-rata dibungkus plastik.
"Si Embah sudah diingatkan anaknya supaya tidak belanja berlebihan. Yang dibawa macam-macam, sebagian besar oleh-oleh untuk keluarga," kata Kasubag Informasi dan Humas Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Abdul Basir di Bandara Jeddah, Arab Saudi, Kamis (7/9).
Embah Suliyah membawa satu tas jinjing Garuda Indonesia, tas pribadi, tas belanjaan plastik besar, tas paspor, dan beberapa kantong plastik. Kantong ada yang berisi sajadah, kurma, tasbih, aksesoris, pacar kuku/hena, dan lain-lain.
Petugas Garuda Indonesia sudah mengingatkan kepada Suliyah agar sebagian barang ditinggal. "Tapi simbah enggak mau. Maunya semua dibawa pulang bahkan tas isi peralatan mandi juga tetap mau dibawa pulang," ujarnya.
Barang bawaan Embah Suliyah akhirnya dipacking ulang. Karena tetap tidak muat, maka sebagian barang dititipkan ke teman satu kelompok terbangnya (kloter), yakni Kloter 1 Embarkasi Solo (SOC 01). "Yang penting jangan terlihat terlalu repot bawa barang bawaan supaya bisa masuk gate keberangkatan pesawat," jelasnya.
Packing ulang ini bisa membuat jadwal penerbangan molor sehingga mengganggu kenyamanan jemaah haji lainnya. "Hal seperti ini akan menghambat proses pemulangan semua jemaah dalam kloter yang berdampak pada kloter berikutnya," katanya.
Berikut ketentuan terkait barang bawaan:
1. Jemaah haji diperkenankan membawa tas paspor, tas tentengan (tas kabin) maksimal 7 kg, dan koper (bagasi) maksimal 32 kg. Selebihnya agar dikirim melalui jasa kargo
2. Perusahaan penerbangan hanya akan mengangkut tas tentengan dan koper yang diberikan oleh mereka
3. Selama penerbangan, jemaah dilarang:
a. Membawa cairan melebihi 100 ml dalam tas tentengan kecuali obat-obatan
b. Benda yang mengandung aerosol, gas, magnet, senjata tajam (mainan yang menggunakan baterai agar baterainya dikeluarkan)
c. Memasukkan air zamzam dalam koper (bagasi)
d. Membawa parfum melebihi 10 buah @100 ml