Denjaka bebaskan tawanan teroris di Pertamina Palembang
Latihan yang berlangsung selama kurang lebih satu jam itu diskenariokan di lokasi Pertamina Plaju.
Pasukan elite Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) berhasil membebaskan sejumlah tawanan teroris di Pertamina Plaju Palembang. Sekelompok teroris yang berjumlah 25 orang yang dilengkapi senjata api dan bahan peledak dipasang di kilang serta berhasil menguasai Pertamina Plaju, selanjutnya menyandera beberapa pejabat setempat dengan tujuan minta tebusan uang.
Namun, itu ternyata bukan kisah sungguhan alias latihan. Latihan yang berlangsung selama kurang lebih satu jam itu diskenariokan di lokasi Pertamina Plaju sebagai salah satu pusat energi di Sumatera Selatan.
"Latihan ini menyiapkan Denjaka untuk mereka memiliki kompetensi sebagai pasukan anti teror aspek laut, nanti akan digunakan Panglima TNI. Kami cukup puas dengan hasil latihan hari ini," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi, seperti dilansir Antara, Sabtu (21/3).
Operasi latihan penyelamatan para sandera ini didukung oleh beberapa tim yaitu Pokko, Combat Free Dall, Rubber Duck Operation, Advanced, Fastrope, dan tim sea rider. Pada waktu yang sudah direncanakan, empat tim melakukan infiltrasi dengan navigasi jarak jauh melalui KRI Makassar 590 menuju kapal sasaran Pertamina dengan menggunakan Sea Rider.
Dua tim Rubber Duck Operation menurunkan satu perahu karet dan masing-masing tiga personel dengan menggunakan pesawat Cassa NC 212 dari Lanud Halim Perdana Kusuma. Selanjutnya tim bergerak menuju ke sasaran yaitu gedung Marine Region III Pertamina Plaju.
Pada pusat sasaran tempat sandera ditahan tim Combat Free Fall melakukan infiltrasi udara menggunakan Helly Bell dari KRI Makassae 509. Sementara itu tim Delta bergerak untuk melakukan penjinakan bahan peledak di sasaran ruang kontrol kilang dengan menggunakan teknik fast ropping.
Teroris pun berhasil dilumpuhkan, serta para sandera akhirnya diamankan. Selanjutnya Denjaka TNI AL melakukan pengecekan personel dan materil, misi pun selesai.
Menurut dia, kegiatan TNI AL ini bertujuan dalam kondisi antisipasi. "Kalau untuk kegiatan di kita adalah sifatnya menangani perampokan kecil-kecilan naik ke kapal, tapi kalau untuk pembajakan yang sifatnya besar itu jarang terjadi," katanya.
Baca juga:
Kopaska latihan bersama Angkatan Laut AS di Teluk Jakarta
Pensiunan AL tertangkap di Kemayoran simpan narkoba dan senjata
Kerjasama dengan TNI AL, sudah lupakah Singapura dengan Usman-Harun?
Usai sikat perompak, kapal perang Iran merapat di Jakarta
Kasal sebut bentrok TNI AL dan polisi di Bengkel Cafe telah selesai
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Apa tugas utama Korps Marinir TNI AL? Sebagaimana kita tahu, Korps Marinir adalah satuan unit pada TNI AL yang memiliki tugas untuk menyelenggarakan operasi amfibi, pertahanan pantai, pengamanan pulau terluar, pembinaan potensi maritim, hingga pembina kekuatan serta kesiapan operasi satuan.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Apa yang berhasil diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia. Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.