Denjaka, Kopaska dan Taifibi juga bantu cari black box AirAsia
Pasukan elit TNI AL yang menyelam yang ikut mencari black box itu berjumlah 15 orang yang dibagi dalam 3 tim.
Danlanal Banjarmasin Kolonel (P) Haris Bima mengatakan, Pasukan elit TNI AL Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Intai Amfibi (Taifibi) tak hanya mencari jenazah dan puing-puing pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang. Bahkan mencari black box di bawah laut.
"Hari ini tidak mencari puing dan jenazah, tapi black box juga. Ibaratnya menyelam sambil minum air," kata Bima di Lanud Iskandar, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Minggu (4/1).
Menurut dia, pasukan elit TNI AL yang menyelam berjumlah 15 orang yang dibagi dalam 3 tim. Namun mereka dihentikan untuk menyelam lantaran jarak pandang di bawah laut hari ini tidak terlihat.
"Mereka ada 3 tim, 1 tim ada 5 orang. Tapi mereka ditarik karena cuaca berubah dan keruh, jadi visibility nol," katanya.
Dia menambahkan, saat ini pasukan tersebut berada dalam KRI Banda Aceh dan Kapal Geo Survey. Karena, kedua kapal tersebut mempunyai alat sonar untuk membantu penyelaman.
"Tim penyelam ada di KRI Banda aceh dan Kapal Geo Survey," ujarnya.
Sebelumnya, Komandan Detasemen 4 Kopaska Koarmabar Kapten Laut (P) Edy Tirtayasa mengatakan, sejumlah 75 pasukan elit TNI Angkatan Laut yang mencari puing-puing dan korban pesawat AirAsia QZ8501 dihentikan.
"Laporan di lapangan operasi penyelaman diberhentikan karena air di bawah laut keruh," kata Komandan Kopaska Pangkalanbun Edi kepada merdeka.com di Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Minggu (4/1).
Menurut dia, tidak mudah melakukan penyelaman di bawah laut dengan cuaca buruk dan ombak laut kisaran 3-5 meter.
"Kalau itu mau nyelam tapi alat sonar belum tahu letak posisi pesawat enggak mungkin melakukan penyelaman," kata dia.
Pasukan elit TNI AL sudah menyelam di bawah laut pada Minggu (4/1) sejak pukul 07.30 WIB. Pasukan ini disiagakan di beberapa kapal perang KRI yang berada di tengah laut.