Deretan Cuitan Musni Umar yang Berujung Hoaks
Musni Umar disorot karena mengunggah foto yang memperlihatkan Anies Baswedan bersama Raja Salman di Arab Saudi di akun Twitternya @musniumar.
Rektor Ibnu Chaldun periode 2018-2022, Musni Umar kembali menjadi sorotan. Dia disorot karena mengunggah foto yang memperlihatkan Anies Baswedan bersama Raja Salman di Arab Saudi di akun Twitternya @musniumar.
Foto yang diunggah Musni Umar disertai tulisan 'Bagai Presiden, Anies dan Raja Salman dikawal aparat kerajaan saat Tawaf'. Foto tersebut merupakan hasil editan.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Siapa kakek buyut dari Anies Baswedan? Umar merupakan kakek buyutnya.
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Kenapa Anies Baswedan menjadi target berita bohong? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Apa yang dilakukan Anies dan Cak Imin di Surabaya? Baru-baru ini, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengumumkan deklarasi sebagai pasangan Capres dan Cawapres 2024. Deklarasi itu diumumkan pada Sabtu, (2/9) di Hotel Majapahit, Surabaya.
Terlihat jelas wajah Anies ditempel pada foto itu. Setelah ditelusuri, foto tersebut rupanya potret Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melaksanakan umrah sebelum Pilpres 2019.
Unggahan Musni Umar viral di Twitter. Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sampai berkomentar.
"Kok ada saya di situ pak," tulis Gibran.
©2023 Merdeka.com
Akhirnya Minta Maaf
Setelah menerima banyak komentar dari para warganet, Musni Umar menyadari kesalahannya. Dia kemudian meminta maaf karena telah menyebarkan kabar bohong.
Musni Umar menuturkan, foto editan tersebut dia dapatkan dari orang lain. Ia baru tahu belakangan bahwa foto itu hoaks.
"Sehubungan adanya poster yang dikirim ke HP saya tentang foto editan Anies bersama raja Salman saat tawaf ternyata itu hoaks, saya menyatakan maaf karena tidak teliti ikut posting," ujar Musni melalui akun Twitternya dilihat Merdeka.com, Selasa (27/6).
©2023 Merdeka.com
Dia juga mengatakan, tidak memiliki niat untuk memposting hoaks. Musni menyampaikan terima kasih atas koreksi para warganet.
"Tidak ada niat sedikitpun untuk posting hoaks. Saya telah menghapus postingan tersebut di Twitter saya dan menyatakan bahwa postingan itu tidak pernah ada," ujarnya.
"Sekali saya minta maaf dan ucapkan terima kasih atas komentar, kritikan, koreksi serta peringatan keras para netizen," sambung Musni Umar.
Sebetulnya, ini bukanhoaks pertama yang disebarkan Musni Umar melalui akun Twitternya. Penelusuran merdeka.com, Musni Umar sudah beberapa kali menyebarkan informasi bohong. Berikut deretannya:
Perang Gaib di Pemilu 2019
Pada 7 Mei 2019, Musni Umar menghebohkan pengguna Twitter. Dia menulis cuitan tentang adanya perang gaib di Pemilu 2019 untuk mempertahankan jabatan Jokowi sebagai presiden. Musni Umar menyebut, Jokowi disinyalir akan menjadi penolong Megawati.
"Saya dikontak Kunto dari Jawa Timur. Dia kenal saya dari medos. Katanya Bung Karno kuat punya pulung. Pak Harto kuat yang punya pulung Ibu Tien. Gus Dur, ibu Mega tidak punya pulung, maka lemah. Kalau ibu Ani wafat, SBY dan PD hancur. Jokowi Pitulungan. Sekarang sedang perang ilmu gaib untuk pertahankan Jokowi," cuit Musni Umar.
liputan6.com
Tak sedikit warganet mempertanyakan kompetensi Musni membuat cuitan berbau mistik itu. Padahal dia sebagai seorang rektor.
Tak lama berselang, Musni Umar meminta maaf. Dia mengakui salah. Musni Umar menyebut, kicauan tersebut dibuat berdasarkan latar belakangnya sebagai sosiolog. Akan tetapi, Musni merasa kicuannya itu dipelintir.
"Khusus kepada Pak Jokowi saya mohon maaf. Ini diplintir untuk memfintah untuk menyebarluaskan hoaks yang sama sekali tidak benar adanya," ucap Musni Umar melalui sebuah video.
Pasien Covid-19 Meninggal Dunia
Setahun setelah membuat cuitan perang gaib di Pemilu 2019, Musni Umar kembali berulah. Dia mengunggah cuitan 25 pasien positif Covid-19 meninggal dunia.
"Kita sedih serangan virus corona mengganas, sudah 25 pasien di Bali wafat. Fakultas Farmasi Universitas Ibnu Chaldun akan melakukan kampanye pencegahan serangan virus corona di 5 wilayah DKI. Kampanye pertama di Johar Baru, 28 Maret 2020. Saat ini sedang koordinasi di DKI," tulis Musni Umar di akun Twitternya, Kamis (12/3) pagi.
Unggahan Musni Umar dikoreksi warganet. Sebetulnya, bukan 25 pasien Covid-19 meninggal dunia. Melainkan pasien dengan nomor urut 25 meninggal dunia karena Covid-19.
Setelah cuitannya viral, Musni Umar meminta maaf. Dia juga membela diri. Menurutnya, cuitan tersebut dikutip langsung dari Rumah Sakit di Bali.
"Koreksi dan pembetulan yang meninggal pasien corona kasus 25, bukan 25 orang. Saya mohon maaf atas tweet yang salah. Sekali lagi saya mohon maaf atas kekeliruan dan kesalahan tersebut," Kamis (12/3) siang.
Reporter Magang: Alya Fathinah