Deretan Kasus MOS Berujung Maut
Dalam beberapa kasus, MOS yang seharusnya menjadi perkenalan lingkungan sekolah malah berujung maut.
Masa orientasi siswa (MOS) harusnya digunakan sebagai ajang siswa atau pelajar baru untuk mengenal lingkungan sekolah atau kampus. Bukan menjadi ajang pembulian yang dilakukan senior terhadap junior.
Dalam beberapa kasus, MOS yang seharusnya menjadi perkenalan lingkungan sekolah malah berujung maut. Berikut ini deretan MOS yang berujung maut:
-
Apa yang dilakukan siswa SLB YPAC di hari pertama sekolah? Sejumlah siswa di SLB Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) antusias mengikuti kegiatan di hari pertama masuk sekolah
-
Apa yang harus dilakukan di hari pertama sekolah? Liburan telah usai, saatnya kembali ke sekolah dengan semangat baru!
-
Siapa yang mengantar siswa SLB YPAC di hari pertama sekolah? Dengan diantar orang tua hingga keluarga, siswa-siswi itu berkebutuhan khusus ini terlihat sangat bergembira ketika masuk ke sekolah.
-
Kata-kata semangat apa yang bisa membuat hari pertama sekolah terasa istimewa? “Hari terpenting dalam pendidikan seseorang adalah hari pertama masuk sekolah, bukan hari kelulusan.” - Harry Wong
-
Siapa yang bisa memberikan kata-kata penyemangat di hari pertama sekolah? Sebagai orang tua yang baik tentu Anda ingin memberi dukungan terbaik untuk mereka supaya mendapatkan hari pertama penuh rasa bahagia.
-
Kenapa kata-kata orang tua penting di hari pertama sekolah? Bukan hanya sekedar untaian kata, ini juga bisa menjadi bentuk cinta, doa serta harapan terbaik dari orang tua agar anak-anaknya meraih masa depan yang cerah.
Siswa SMK Taruna Tewas
Seorang siswa SMK Taruna di Palembang berinisial DBJ (14) tewas saat mengikuti masa orientasi siswa (MOS). Kematiannya diduga akibat penganiayaan. Dugaan itu muncul lantaran ditemukan luka lebam di kaki. Keluarga pun memutuskan melapor ke polisi dan mengajukan autopsi terhadap jenazah korban di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
Kabar meninggalnya korban diketahui keluarga setelah pihak sekolah menghubungi melalui telpon, Sabtu (14/7/2019). Pihak sekolah menyebut korban meninggal dunia karena kelelahan mengikuti MOS selama satu pekan. Di sekolah yang mengusung semi militer itu.
Paman korban, Aswin (46) mengungkapkan, keluarga sampai saat ini belum mendapat keterangan pasti dari pihak sekolah terkait adanya luka lebam di kakinya. Namun keluarga memiliki firasat lain. Keluarga mendapati luka lebam dan menduga korban tewas bukan karena kelelahan tetapi penganiayaan.
"Kami cuma diberitahu semalam ikut MOS jalan kaki cukup jauh jam 12, terus berjalan di parit. Habis itu pingsan dan dibawa ke rumah sakit, di situ meninggal. Kami sudah lapor ke polisi dan minta keponakan saya diautopsi, kami ingin kasus ini bisa terungkap dengan jelas," ungkap Aswin.
Akibat dari kejadian ini, satu orang ditetapkan sebagai tersangka berinisial OFA.
Siswa SMP Tewas saat MOS
Tidak ada di tahun 2019, kasus kekerasan saat MOS juga terjadi pada tahun-tahun sebelumnya yang menyebabkan korban meninggal dunia. Contohnya pada tahun 2009 silam, seorang siswa baru di Sekolah Menengah Atas 16 Surabaya, Jawa Timur, Rabu (15/7/2009), ditemukan tewas di sekolahnya setelah mengikuti Masa Orientasi Sekolah (MOS) selama tiga hari. Diduga korban bernama Roy Aditia Perkasa stres akibat banyaknya kegiatan yang dilakukan panitia.
Menurut saksi, sebelum dilakukan penutupan MOS, para calon siswa SMA 16 disuruh mencari kayu bakar dan minyak tanah untuk api unggun. Tapi korban tiba-tiba pingsan. Korban langsung dilarikan ke unit kesehatan sekolah. Namun dalam perjalanan ke rumah sakit, korban meninggal.
Mahasiswa ITN Malang Tewas
Dunia pendidikan berulang kali tercoreng karena meninggalnya seorang pelajar setelah mengikuti MOS. Seperti Fikri Dolasmantya Surya mahasiswa Institut Teknologi Nasional Malang tewas pada 12 Oktober 2013 akibat kekerasan yang dialami saat kegiatan ospek.
Akibat dari peristiwa kekerasan yang menewaskan Fikri, pihak ITN Malang menjatuhkan skors dua semester kepada tiga tersangka pelonco mahasiswa baru. Ketiganya ialah ketua pelaksana kegiatan berinisial PA, koordinator seksi acara ND, dan koordinator keamanan HM.
(mdk/has)