Di Hadapan Jaksa Agung, Politisi Demokrat Ungkap Ada Intelijen 'Main' Jelang Pemilu
Seharusnya, seluruh aparat intelijen menjaga netralitasnya pada Pemilu 2024. Tindakan ini akan melukai demokrasi.
Intelijen itu bukan berasal dari kejaksaan.
Di Hadapan Jaksa Agung, Politisi Demokrat Ungkap Ada Intelijen 'Main' Jelang Pemilu
Anggota Komisi III DPR Fraksi Demokrat Didik Mukrianto mengungkap ada aparat intelijen melakukan intervensi dan penetrasi menjelang Pemilu 2024.
- Politisi Demokrat Kukuhkan Relawan di Kampung Halaman SBY: Gibran Jadi Wali Kota Produk Demokrasi
- HUT ke-22 Partai Demokrat, AHY Singgung Pengkhianatan & Umumkan Batal Gelar Rapimnas
- Dikhianati Anies dan NasDem, SBY Belum Putuskan Arah Dukungan Demokrat di Pilpres 2024
- Demokrat dan NasDem Pede Lawan Koalisi Besar Prabowo: Biasanya Ramping Kalahkan yang Gemuk
Hal itu disampaikan di hadapan Jaksa Agung ST Burhanuddin saat rapat kerja di Komisi III DPR.
Namun, intelijen itu bukan berasal dari kejaksaan. Karena itu, Didik mengingatkan supaya Kejaksaan Agung tidak melakukan hal yang sama.
"Saya mohon dijaga dengan baik, jangan sampai melakukan intelijen justru melakukan intervensi atau penetrasi. Ini bukan di kejaksaan, tetapi di lembaga intelijen lain disinyalir di tingkat bawah melakukan hal-hal sama yang sekarang viral," ujar Didik di DPR, Kamis (16/11).
merdeka.com
Seharusnya, seluruh aparat intelijen menjaga netralitasnya pada Pemilu 2024.
Tindakan ini akan melukai demokrasi.
"Padahal jelas Undang-Undang Intelijen Negara, termasuk di dalamnya intelijen jaksa, dia harus bebas dari asas netralitas, jangan sampai terjadi, memalukan kalau terjadi dan ini damage untuk demokrasi kita. Sekedar mengingatkan saja sebelum ini terjadi," ujar Didik.
merdeka.com
Maka itu, ia menanyakan Jaksa Agung untuk mengefektifkan dan mengoptimasi fungsi intelijen supaya tidak terjadi penyimpangan ke depannya.
"Artinya apa? Saya hanya berharap kejaksaan juga memberikan line atau akses yang terbuka buat publik untuk melaporkan jika ada intelijen-intelijen yang melakukan abuse of power di dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya," ujar Didik.
merdeka.com