4 Makanan Fermentasi yang Punya Khasiat untuk Kesehatan Tubuh Perempuan, dari Tempe hingga Kimchi
Makanan fermentasi seperti tempe dan kimchi memiliki khasiat yang bagus untuk kesehatan perempuan.
Makanan fermentasi sudah lama menjadi bagian penting dalam berbagai budaya kuliner dunia. Proses fermentasi ini dilakukan dengan bantuan bakteri, ragi, atau mikroorganisme lain untuk mengubah gula menjadi bentuk yang lebih bermanfaat bagi tubuh.
Menurut ahli diet Sarah Anzlovar, MS, RDN, LDN dari Sarah Gold Nutrition, “Dulu fermentasi digunakan terutama sebagai cara untuk mengawetkan makanan, fermentasi kini menjadi praktik kuliner yang umum untuk menciptakan rasa tertentu serta makanan yang berpotensi meningkatkan kesehatan,” dikutip dari Verywell Health.
-
Mengapa fermentasi bagus untuk kesehatan? Selain memberikan variasi rasa dan tekstur pada makanan, makanan fermentasi juga dapat membantu meningkatkan pencernaan, meningkatkan penyerapan nutrisi, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh melalui kontribusi probiotik yang menguntungkan.
-
Apa saja manfaat makanan fermentasi? Proses fermentasi yang terjadi di dalam makanan membuatnya memiliki dampak kesehatan yang jadi luar biasa. Makanan fermentasi adalah makanan yang mengalami proses biokimia hinggabakteri, ragi, atau jamur mengubah bahan makanan menjadi bentuk berbeda.
-
Mengapa kimchi bisa bermanfaat untuk diet? Proses pembuatan kimchi melibatkan fermentasi berbagai jenis sayuran dengan garam dan bumbu-bumbu, seperti bawang dan bawang putih. Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa probiotik yang terdapat dalam kimchi, seperti Lactobacillus brevis dan L. plantarum, memiliki efek positif dalam mengurangi risiko obesitas.
-
Mengapa Kimchi bagus untuk pencernaan? Seperti yogurt, kimchi kaya akan probiotik yang mendukung sistem pencernaan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
-
Apa itu Kimchi? Kimchi, hidangan sayuran yang difermentasi, khususnya dengan kubis dan lobak putih, serta bumbu gochu (pasta cabai merah), telah menjadi ikon kuliner Korea yang legendaris.
Makanan fermentasi tak hanya memperkaya cita rasa, namun juga menyimpan berbagai manfaat kesehatan, terutama karena kandungan probiotiknya yang baik bagi sistem pencernaan.
Proses Fermentasi dan Probiotik di Dalamnya
Probiotik dalam makanan fermentasi memiliki peran penting bagi kesehatan tubuh. Makanan ini mengandung bakteri sehat yang dapat melindungi tubuh dari patogen atau bakteri jahat, mendukung sistem kekebalan, dan menghasilkan berbagai metabolit yang mendukung kesehatan kardiovaskular dan metabolisme tubuh. Fermentasi juga membantu meningkatkan ketersediaan hayati nutrisi tertentu, sehingga tubuh lebih mudah menyerap manfaatnya.
Salah satu contoh makanan fermentasi adalah buah zaitun. Zaitun secara alami mengandung senyawa oleuropein yang menyebabkan rasa pahit. Dengan proses fermentasi, oleuropein diubah menjadi senyawa yang lebih ramah bagi lidah, membuat buah zaitun lebih nikmat untuk dikonsumsi. Selain itu, makanan fermentasi seperti tempe dari Indonesia, natto dari Jepang, dan kimchi dari Korea Selatan sudah terkenal karena rasa uniknya dan manfaat kesehatan yang ditawarkannya.
Manfaat Kesehatan dari Konsumsi Makanan Fermentasi
Makanan fermentasi membawa manfaat kesehatan yang signifikan, terutama pada sistem pencernaan. Probiotik yang terkandung di dalamnya, seperti Lactobacilli, mendukung kesehatan usus, sistem kekebalan, serta membantu tubuh memproduksi senyawa anti-inflamasi dan antioksidan yang menguntungkan. Beberapa manfaat utama konsumsi makanan fermentasi antara lain:
- Penurunan berat badan: Dengan meningkatkan metabolisme, makanan fermentasi dapat membantu mengatur berat badan secara alami.
- Kesehatan kardiovaskular dan kontrol gula darah: Fermentasi menghasilkan senyawa yang baik untuk kesehatan jantung dan membantu menjaga stabilitas gula darah, sehingga mengurangi risiko diabetes tipe 2.
- Mengurangi nyeri otot: Konsumsi makanan fermentasi dapat membantu mengurangi nyeri otot setelah aktivitas fisik yang intens.
- Peningkatan suasana hati: Kandungan probiotik dapat mempengaruhi neurotransmitter di otak, sehingga membantu meningkatkan suasana hati.
Sarah Anzlovar menambahkan bahwa “Penting untuk dicatat bahwa diperlukan lebih banyak penelitian yang dirancang dengan baik sebelum kita dapat secara pasti mengatakan bahwa mengonsumsi makanan fermentasi dapat membantu orang merasakan semua efek kesehatan ini.” Meskipun begitu, bukti yang ada sudah cukup menjanjikan untuk memasukkan makanan fermentasi dalam diet harian.
Deretan Makanan Fermentasi yang Baik untuk Tubuh
Berikut adalah beberapa makanan fermentasi yang baik untuk kesehatan dan mudah ditemukan:
1. Asinan Kubis
Sauerkraut atau asinan kubis adalah salah satu makanan fermentasi tradisional dari Eropa. Selain kaya vitamin C dan K, asinan kubis juga memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-kanker berkat senyawa sulforaphane yang dikandungnya. Namun, perlu diperhatikan bahwa asinan kubis yang dipasteurisasi tidak lagi mengandung bakteri probiotik hidup karena proses pemanasan.
2. Tempe
Tempe merupakan makanan fermentasi khas Indonesia yang terbuat dari kedelai. Meski tempe biasanya dipasteurisasi sebelum dijual, sehingga tidak lagi mengandung probiotik hidup, tempe tetap kaya protein nabati dan serat yang baik untuk kesehatan jantung. Dengan 34 gram protein dalam satu cangkir, tempe bisa menjadi pilihan utama sebagai sumber protein bagi vegan dan vegetarian.
3. Kimchi
Kimchi, makanan pokok dari Korea Selatan, mengandung berbagai bahan seperti kubis napa, lobak, bawang putih, jahe, dan cabai. Kimchi kaya akan Lactobacilli, serat, serta senyawa dengan sifat antioksidan, penurun kolesterol, dan anti-kanker. Meskipun bermanfaat, konsumsi kimchi sebaiknya dimulai dalam porsi kecil, terutama bagi yang sensitif terhadap manitol atau karbohidrat fermentabel lainnya.
4. Kombucha
Kombucha adalah minuman fermentasi berbahan dasar teh yang difermentasi dengan bantuan SCOBY (Simbiosis Kultur Bakteri dan Ragi). Kombucha memiliki cita rasa asam dan menyegarkan dengan kandungan probiotik. Karena mengandung gula, kombucha cocok dikonsumsi sebagai pengganti minuman manis lainnya. Namun, bagi yang ingin mengurangi kadar gula, kombucha bisa dicampur dengan seltzer untuk menurunkan rasa manisnya.
Tips Menambahkan Makanan Fermentasi dalam Pola Makan
Sarah Anzlovar menyarankan untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan fermentasi dalam menu harian. “Karena variasi adalah kunci, setiap makanan mungkin menawarkan jenis probiotik yang berbeda,” ujarnya. Bagi yang baru memulai, dapat menambahkan makanan fermentasi ke dalam makanan sehari-hari yang sudah dikenal, seperti menambahkan asinan kubis atau kimchi ke dalam roti sandwich. Untuk manfaat optimal, berikut adalah tips tambahan:
- Variasikan Jenis Makanan Fermentasi
Cobalah berbagai jenis makanan fermentasi agar tubuh mendapatkan beragam probiotik dan nutrisi.
- Konsumsi Makanan Fermentasi Mentah
Jika memungkinkan, konsumsi makanan fermentasi dalam keadaan mentah agar probiotik tetap hidup dan bisa memberikan manfaat yang maksimal bagi tubuh.
Rutin mengonsumsi makanan fermentasi dapat membantu menjaga kesehatan mikrobioma usus, yang tidak hanya berdampak pada pencernaan, tapi juga meningkatkan suasana hati, pengendalian gula darah, hingga mengurangi risiko alergi. Dengan manfaat yang beragam ini, tidak heran makanan fermentasi semakin diminati di berbagai negara.