Penelitian Buktikan Bahwa Kimchi Bisa Jadi Resep Tekan Risiko Obesitas pada Pria
Kimchi merupakan salah satu makanan sehat yang berdasar penelitian terbaru bisa menekan risiko obesitas pada pria.
Kimchi merupakan salah satu makanan sehat yang berdasar penelitian terbaru bisa menekan risiko obesitas pada pria.
-
Bagaimana kimchi mempengaruhi risiko diabetes pada pria? Studi tersebut menunjukkan bahwa mengonsumsi kimchi sebanyak 1-3 porsi per hari memiliki hubungan yang berbanding terbalik dengan risiko obesitas pada pria. Selain itu, pria yang mengonsumsi kimchi kubis (baechu kimchi) lebih banyak cenderung memiliki prevalensi obesitas yang lebih tinggi, tetapi obesitas perut yang lebih rendah.
-
Bagaimana kimchi bisa turunkan berat badan? Dengan dasar sayuran dan rempah alami, kimchi tidak hanya lezat tetapi juga mampu meningkatkan metabolisme Anda berkat capsaicin dalam cabai merah.
-
Siapa yang meneliti hubungan antara kimchi dan diabetes? Dalam sebuah penelitian cross-sectional, para peneliti dari Universitas Chung Ang dan di tempat lain menganalisis data dari studi kohort HEXA di Korea untuk meneliti hubungan antara konsumsi kimchi dan obesitas di kalangan orang dewasa Korea.
-
Apa manfaat kimchi untuk tubuh? Kimchi kaya akan Lactobacilli, serat, serta senyawa dengan sifat antioksidan, penurun kolesterol, dan anti-kanker.
-
Apa manfaat utama dari kimchi untuk diabetes? Dalam budaya Korea, Kimchi sering dihidangkan sebagai pelengkap makanan. Makanan ini ternyata memiliki manfaat untuk menurunkan risiko penyakit diabetes, lho!
-
Mengapa kimchi baik untuk diabetes? Kimchi dibuat dengan cara mengasinkan serta memfermentasi berbagai macam sayuran dengan campuran bumbu dan penyedap, seperti bawang merah, bawang putih, bubuk cabai merah, udang asin, dan kecap ikan. Biasanya, kubis dan lobak menjadi bahan utama dalam pembuatan kimchi, yang kaya serat, rendah kalori, dan kaya akan bakteri asam laktat, vitamin, serta polifenol.
Penelitian Buktikan Bahwa Kimchi Bisa Jadi Resep Tekan Risiko Obesitas pada Pria
Kimchi merupakan hidangan klasik Korea uang tidak hanya terkenal karena cita rasanya yang lezat. Selain manfaat probiotiknya, acar pedas yang telah mengalami proses fermentasi ini juga terbukti bermanfaat dalam pengelolaan gula darah, mengurangi peradangan, dan melindungi kesehatan jantung.
Dilansir dari Medical Daily, sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa mengonsumsi kimchi secara harian hingga tiga porsi dapat membantu mengurangi risiko obesitas pada pria.
Proses pembuatan kimchi melibatkan fermentasi berbagai jenis sayuran dengan garam dan bumbu-bumbu, seperti bawang dan bawang putih. Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa probiotik yang terdapat dalam kimchi, seperti Lactobacillus brevis dan L. plantarum, memiliki efek positif dalam mengurangi risiko obesitas.
Penelitian terbaru, yang dipublikasikan dalam BMJ Open, meneliti apakah konsumsi rutin kimchi dapat mengurangi risiko obesitas secara keseluruhan, termasuk obesitas abdominal yang dapat berdampak negatif pada kesehatan.
Partisipan dalam studi ini adalah 115.726 orang dari studi Health Examinees (HEXA), yang bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang memengaruhi masalah kesehatan jangka panjang pada orang dewasa Korea di atas usia 40 tahun.
Dalam penelitian ini, pola makan peserta dievaluasi menggunakan kuesioner frekuensi makanan yang mengukur seberapa sering mereka mengonsumsi berbagai jenis makanan selama satu tahun terakhir. Data tinggi badan, berat badan, dan lingkar pinggang peserta digunakan untuk menghitung Indeks Massa Tubuh (BMI) mereka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta yang mengonsumsi lima atau lebih porsi kimchi memiliki berat badan dan lingkar pinggang yang lebih besar, serta risiko obesitas yang lebih tinggi.
Namun, konsumsi hingga tiga porsi kimchi per hari terkait dengan prevalensi obesitas yang 11% lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi kurang dari satu porsi per hari.
Secara khusus pada pria, mengonsumsi tiga atau lebih porsi kimchi per hari terkait dengan prevalensi obesitas dan obesitas abdominal yang lebih rendah. Temuan ini memberikan wawasan baru tentang manfaat potensial kimchi dalam mengelola risiko obesitas pada pria.
Meskipun penelitian ini memberikan temuan yang menarik, perlu diperhatikan bahwa itu bersifat observasional, sehingga tidak dapat menetapkan hubungan sebab-akibat. Selain itu, ada beberapa keterbatasan, termasuk ketidakakuratan dalam mengidentifikasi jumlah konsumsi makanan dan relevansi temuan hanya pada populasi Korea.
Meskipun demikian, penelitian ini membuka jalan untuk penelitian lebih lanjut tentang manfaat kimchi dalam mengurangi risiko obesitas pada pria.