Hasil Penelitian: Minum Kopi Turunkan Risiko Kematian Dini Akibat Duduk Terlalu Lama
Dalam penelitian ini juga ditemukan, bahwa duduk lebih dari delapan jam sehari berisiko kematian 40 persen lebih tinggi.
Penelitian ini mendapati perbedaan mencolok dalam risiko kematian antara peminum kopi dan non-peminum kopi, terutama orang bergaya hidup sedentary atau orang yang tidak banyak bergerak di luar dari jam istirahat.
Hasil Penelitian: Minum Kopi Turunkan Risiko Kematian Dini Akibat Duduk Terlalu Lama
Minum kopi menjadi ritual khusus setiap harinya bagi sebagian orang, terutama untuk menjaga fokus saat bekerja.
Namun, kebiasaan mengonsumsi kopi ini menjadi kebiasaan yang juga banyak ditentang.
-
Kenapa minum kopi bisa turunkan risiko kematian? Penelitian di Universitas Soochow di Tiongkok mengatakan riset mereka yang pertama mengevaluasi bagaimana manfaat kopi bagi kesehatan dapat melawan peningkatan risiko kematian akibat duduk terlalu lama.
-
Bagaimana minum kopi mengurangi risiko kematian? Hasil riset ini tentu sangat mengejutkan apalagi berolahraga saja mungkin tidak sepenuhnya melindungi dampak buruk kesehatan jangka panjang akibat duduk dalam waktu lama.
-
Kenapa konsumsi kopi berkaitan dengan umur panjang? Berdasarkan informasi dari Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard TH Chan, mengonsumsi kopi dalam porsi yang wajar, yaitu antara 2 hingga 5 cangkir setiap hari, telah terbukti dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2, penyakit Parkinson, depresi, dan juga kematian dini.
-
Apa manfaat minum kopi untuk kesehatan? Pasalnya, di dalam kopi terdapat berbagai senyawa bioaktif seperti kafein dan antioksidan, yang memiliki potensi manfaat kesehatan.
-
Apa dampak minum kopi untuk orang yang duduk lama? Melansir dari laman Science Alert, Jumat (12/7) sebuah penelitian terhadap lebih dari 10.000 orang di Amerika Serikat menemukan bahwa mereka yang minum kopi setiap hari mungkin terlindungi dari dampak negatif duduk selama enam jam atau lebih dalam sehari.
-
Apa manfaat minum kopi? Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi dapat berkontribusi pada umur yang lebih panjang. Ada juga yang berpendapat bahwa mengonsumsi satu cangkir kopi setiap hari dapat mengurangi risiko terkena stroke.
Namun ternyata, sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan di BioMed Central (BMC) Public Health mengungkapkan fakta menarik mengenai hubungan antara konsumsi kopi, gaya hidup sedentary, dan risiko kematian.
Penelitian ini mendapati perbedaan mencolok dalam risiko kematian antara peminum kopi dan non-peminum kopi, terutama orang bergaya hidup sedentary atau orang yang tidak banyak bergerak di luar dari jam istirahat.
Melansir dari web The Economic Times India, para peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Soochow, China, yang melibatkan lebih dari 10.000 orang dewasa di Amerika Serikat (AS) selama 13 tahun, menemukan bahwa peningkatan risiko kematian pada individu non-peminum kopi, sementara risiko ini tidak ditemukan pada mereka yang rutin minum kopi.
Orang yang tidak minum kopi dan duduk selama enam jam atau lebih dalam sehari memiliki risiko kematian mencapai 60 persen lebih tinggi, dibandingkan dengan peminum kopi dan duduk kurang dari enam jam setiap hari namun tidak banyak bergerak, yang mendapat risiko kematian 24 persen lebih rendah.
Selain itu, dalam penelitian ini juga ditemukan, bahwa duduk lebih dari delapan jam sehari berisiko kematian 40 persen lebih tinggi dengan penyakit apa pun, dan hampir 80 persen lebih tinggi untuk kematian akibat penyakit jantung.
Temuan ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan hubungan antara konsumsi kopi yang lebih tinggi dan penurunan risiko kematian akibat berbagai sebab, termasuk penyakit jantung.
Hasil ini menyoroti kebiasaan minum kopi menunjukkan manfaat dalam meningkatkan kelangsungan hidup pada orang dewasa dengan perilaku sedentary. Kopi mengandung senyawa seperti kafein dan polifenol yang dikenal memiliki sifat anti-inflamasi.
Selain itu, menurut penelitian, mengkonsumsi kopi dapat menurunkan risiko permasalahan metabolisme yang dapat memperburuk peradangan. Tingkat peradangan memberikan risiko kematian karena kurang bergerak.
Meski demikian, para peneliti mencatat bahwa mekanisme jelasnya tentang bagaimana cara kopi menurunkan risiko kematian, masih belum sepenuhnya dipahami.
Untuk menganalisis hal tersebut, para peneliti menggunakan data dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional (NHANES) yang melacak kesehatan dan gizi masyarakat Amerika. Studi ini menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut yang membedah komponen-komponen kopi yang memberikan manfaat kesehatan.
Dengan lebih memahami bagaimana kopi dapat memberikan manfaat kesehatan, masyarakat dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan secara menyeluruh.
Reporter magang: Tasya Ananda