Mitos atau Fakta: Benarkah Minum Kopi Bisa Membahayakan Kesehatan Jantung?
Minum kopi memang menyenangkan, tapi benarkah bisa mempengaruhi kesehatan?
Beberapa orang memulai hari mereka dengan minuman kopi. Selain bisa bikin mata melek sepanjang hari, kopi juga diketahui sebagai pendamping yang sempurna buat beberapa kudapan yang disantap untuk sarapan. Siapa sangka kalau minuman ini ternyata menimbulkan pro dan kontra selama bertahun-tahun.
Ada yang menganggap kalau kopi bisa membahayakan jantung. Tapi, nggak sedikit juga yang kurang setuju dengan pandangan itu. Nah, sebenarnya minum kopi ini apakah memang benar-benar membahayakan jantung? Daripada asal menilai, lebih baik simak dulu penjelasan dari spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Andy Sukmadja, Sp.JP dari RS EMC Cibitung.
Ketahui Manfaat Kopi Bagi Kesehatan
Terlepas dari banyaknya pro dan kontra yang ada, kopi sendiri sebenarnya memiliki sejumlah manfaat yang bagus buat kesehatan tubuh. Pasalnya, di dalam kopi terdapat berbagai senyawa bioaktif seperti kafein dan antioksidan, yang memiliki potensi manfaat kesehatan. lantas, apa saja manfaat yang dimaksud tersebut?
-
Kenapa kopi bisa berisiko untuk jantung? Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara konsumsi kopi dan risiko serangan jantung. Namun, hal ini semakin diperkuat oleh kebiasaan masyarakat Indonesia yang sering menambahkan gula dalam kopi mereka. Ini yang berpotensi menyebabkan masalah jantung, bukan kopinya, melainkan tingginya kadar gula,' jelas Rita dalam sebuah konferensi pers daring bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).
-
Kenapa konsumsi kopi bisa kaitkan dengan jantung? Banyak studi menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi kopi dan serangan jantung. Namun, hubungan ini semakin jelas dengan kebiasaan orang Indonesia yang sering menambahkan gula berlebih saat minum kopi. Jadi, masalah jantung ini lebih disebabkan oleh tingginya kadar gula, bukan oleh kopinya.
-
Mengapa kecanduan kopi berbahaya bagi kesehatan jantung? Konsumsi kafein dalam jumlah besar dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung, yang dapat berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit kardiovaskular seperti hipertensi dan aritmia.
-
Bagaimana kopi bisa berpengaruh pada jantung? 'Orang Indonesia cenderung tidak menyukai rasa pahit kopi, sehingga mereka menambahkan gula dalam jumlah yang berlebihan,' tambahnya. Selain itu, kebiasaan mengonsumsi kopi sering kali disertai dengan merokok. 'Sebagian besar orang yang menikmati kopi di Indonesia juga merokok. Ini sebenarnya menjadi salah satu faktor penyebab (masalah jantung), bukan dari kafein, tetapi dari rokok yang dikonsumsi bersamaan,' ungkap Rita.
-
Kenapa kopi baik untuk jantung? Mengonsumsi kopi dalam jumlah secukupnya alias tidak berlebihan mungkin dapat memberikan beberapa manfaat untuk kesehatan jantung. Kopi mengandung senyawa antioksidan, seperti klorogenat, yang dapat membantu melindungi sel-sel jantung dari kerusakan akibat dari radikal bebas.
-
Apa saja efek kopi buat kesehatan? Selain terdapat risiko, kopi juga menawarkan berbagai manfaat kesehatan yang patut diperhatikan. Kandungan antioksidan yang terdapat dalam kopi berperan dalam melawan radikal bebas serta dapat menurunkan risiko penyakit jantung pada individu yang sehat.
Kedua, kopi juga mengandung antioksidan seperti asam klorogenat, yang berguna untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Terakhir, menurut sejumlah penelitian, minum kopi dalam batas yang wajar bisa mengurangi risiko beberapa penyakit kronis, termasuk diabetes tipe 2 dan parkinson.
Namun, penting untuk dicatat bahwa manfaat ini terkait dengan konsumsi kopi dalam jumlah moderat. Konsumsi berlebihan dapat mengakibatkan efek samping, termasuk gangguan tidur, kecemasan, dan masalah pencernaan.
Mitos dan Fakta KopiBerbagai Mitos Dampak Kopi Pada Kesehatan Jantung
Salah satu mitos yang paling umum adalah bahwa kopi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Memang benar jika kafein dalam kopi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah sementara.
Namun jika berdasarkan penelitian terbaru, mengonsumsi kopi dalam jumlah moderat sebenarnya tidak berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
Selain itu, minum kopi juga sering dinilai dapat menimbulkan aritmia. Ini merupakan kondisi di mana detak jantung menjadi tidak teratur. Beberapa orang menganggap kopi sebagai pemicu aritmia. Namun, studi ilmiah menunjukkan bahwa kopi tidak secara signifikan meningkatkan risiko aritmia pada individu yang sehat.
Faktanya, beberapa penelitian telah menemukan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah moderat bahkan dapat memberikan perlindungan terhadap beberapa jenis aritmia.
Fakta Kafein dalam Kopi Bagi Kesehatan Jantung
Kafein menjadi salah satu komponen utama dalam kopi yang memiliki efek stimulan pada sistem kardiovaskular. Kafein bisa berpotensi meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah sesaat setelah dikonsumsi.
Namun bagi sebagian orang, ini bisa menjadi masalah, terutama jika mereka sudah memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya.
Meski begitu, sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa efek ini bersifat sementara dan biasanya aman bagi individu sehat yang mengonsumsi kopi dalam batas-batas moderat. Bahkan, beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah wajar dapat berhubungan dengan penurunan risiko penyakit jantung koroner.
Penting untuk dicatat bahwa reaksi terhadap kafein dapat bervariasi antara individu.
Beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap kafein daripada yang lain, sehingga penting untuk memahami batas toleransi pribadi.
Tips untuk Dapatkan Manfaat Kopi
Ada beberapa tips yang bisa dicoba untuk mendapatkan khasiat dari kopi ini. Pertama, batasi konsumsi kopi sekitar 3-4 cangkir per hari, yang mengandung sekitar 300-400 mg kafein.
Sementara itu, untuk individu dengan sensitivitas yang lebih tinggi terhadap kafein mungkin perlu membatasi konsumsi mereka lebih jauh.
Kedua, minum kopi dengan mengurangi pemakaian gula dan krim. Sebab, kedua bahan tersebut diketahui dapat meningkatkan asupan kalori dan lemak jenuh, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung. Maka dari itu, pertimbangkan untuk mengonsumsi kopi tanpa gula tambahan atau pilihan susu rendah lemak.
Terakhir, jika kamu memiliki riwayat penyakit jantung atau kondisi medis tertentu, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi kopi secara teratur. Kamu bisa menemui dan bertanya kepada dr. Andy Sukmadja, Sp.JP yang merupakan spesialis jantung dari RS EMC Cibitung.
Penulis: Gloria Trivena May Ary