Mengapa Semakin Banyak Anak Muda yang Mengidap Kanker di Saat Ini?
Pada beberapa waktu terakhir, terdapat peningkatan jumlah pengidap kanker usia muda. Ini penyebab terjadinya peningkatan jumlah pengidap kanker tersebut.

Pada beberapa waktu terakhir, terdapat peningkatan jumlah pengidap kanker usia muda. Ini penyebab terjadinya peningkatan jumlah pengidap kanker tersebut.

Mengapa Semakin Banyak Anak Muda yang Mengidap Kanker di Saat Ini?
Penyebab dari peningkatan jumlah kasus kanker pada usia muda merupakan perhatian yang semakin mendesak. Kanker usus besar (kolorektal) menjadi ancaman yang lebih signifikan bagi kelompok usia di bawah 50 tahun, dengan faktor penyebab yang kompleks.
Dilansir dari Verywell Health, orang dewasa muda menghadapi tren peningkatan diagnosis kanker, termasuk jenis-jenis yang umumnya tidak muncul pada usia muda, seperti kanker kolorektal dan pankreas. Diagnosa seperti ini tidak hanya mengganggu kehidupan mereka pada masa yang krusial, tetapi juga menimbulkan tantangan besar terkait kesuburan, kesehatan mental, dan keuangan.
Menurut Institut Kanker Nasional, antara tahun 1999 hingga 2019, terjadi peningkatan hampir 15 persen dalam kasus kanker dini pada orang di bawah 50 tahun.

Tren ini menciptakan paradoks di mana generasi yang menjadi penjaga orang tua lanjut usia (generasi "sandwich") menjadi lebih rentan terhadap risiko kanker.
Studi terbaru menunjukkan bahwa wanita dan orang berusia 30-an mengalami peningkatan tingkat kanker yang tidak proporsional. Dr. Kimmie Ng, seorang ahli onkologi, menyoroti bahwa fase kehidupan yang sibuk dan tekanan lainnya dapat memperburuk dampak emosional dan finansial dari diagnosis kanker pada usia muda.
Kanker kolorektal, pankreas, dan payudara adalah jenis kanker yang paling umum di antara orang muda, tetapi kanker pada usus buntu dan saluran empedu intrahepatik, yang jarang terjadi pada usia muda, juga mengalami peningkatan signifikan.

Penelitian menunjukkan bahwa perubahan gaya hidup di Amerika Serikat berperan sebagai salah satu pendorong utama risiko kanker. Pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan tidur yang buruk semuanya berkontribusi pada peningkatan risiko kanker, terutama kanker yang terkait dengan obesitas.
Para ilmuwan masih mempelajari secara mendalam mengapa faktor-faktor ini meningkatkan risiko kanker pada usia muda. Namun, keberlanjutan tren ini dapat memiliki dampak yang signifikan, baik dari segi kesehatan maupun ekonomi. Maka dari itu, pemantauan terhadap tren ini menjadi sangat penting, terutama karena dapat memberikan petunjuk awal terhadap beban kanker di masa depan.
Meskipun skrining dini atau lebih sering mungkin tidak selalu menjadi solusi untuk deteksi atau pencegahan dini kanker, pemahaman lebih lanjut tentang faktor-faktor risiko dan pengembangan strategi pencegahan yang efektif menjadi krusial.

Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan langkah-langkah pencegahan yang lebih tepat dapat diambil untuk mengurangi beban kanker pada generasi mendatang.