Bisa Berujung Kanker Pankreas di Usia Muda, Hindari Gaya Hidup Kurang Gerak
Gaya hidup kurang gerak atau sedentari bisa berujung berbagai masalah kesehatan termasuk munculnya kanker pankreas di usia muda.
Gaya hidup kurang gerak atau sedentari bisa berujung berbagai masalah kesehatan termasuk munculnya kanker pankreas di usia muda.
-
Bagaimana mencegah kanker pankreas? Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah risiko terkena kanker pankreas, yaitu sebagai berikut:• Makan makanan yang mengandung serat dan antioksidan. Serat dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan, mengurangi peradangan, dan memperlambat pertumbuhan sel kanker. Antioksidan, seperti vitamin C dan E, dapat melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel pankreas.• Hindari makanan tinggi kolesterol. Kolesterol yang tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan risiko terkena kanker pankreas. Makanan yang tinggi kolesterol biasanya adalah makanan berlemak, seperti makanan cepat saji, makanan olahan, serta makanan berminyak. • Mengurangi atau berhenti minuman beralkohol. Alkohol dapat menyebabkan kerusakan sel-sel pankreas dan meningkatkan risiko terkena kanker. • Menghindari kebiasaan merokok. Merokok diketahui merupakan salah satu penyebab utama kanker pankreas. Oleh karena itu, berhenti merokok sangat penting dalam mencegah kanker pankreas.• Olahraga Olahraga secara teratur dapat membantu menjaga berat badan ideal, mengurangi peradangan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
-
Apa itu kanker pankreas? Kanker pankreas adalah jenis kanker yang berasal dari sel-sel yang ada di jaringan pankreas. Sel-sel kanker pankreas merupakan sel-sel yang mengalami pertumbuhan yang tidak terkontrol dan dapat menyebar ke organ dan jaringan lain di sekitarnya.
-
Apa bahaya dari kegemukan terhadap kanker? Obesitas atau kegemukan yang dialami oleh seseorang juga bisa meningkatkan risiko kanker yang dimiliki. Ketika mengalami kegemukan, terjadi peningkatan sel-sel lemak yang bersifat karsinogenik dalam tubuh sehingga meningkatkan potensi kanker.
-
Kenapa kolesterol tinggi bisa beresiko untuk kanker pankreas? 'Walaupun kolesterol tinggi tidak langsung menyebabkan kanker pankreas, tetapi efek sampingnya dapat berujung pada gangguan metabolik yang meningkatkan risiko kanker tersebut,' tambahnya.
-
Mengapa gaya hidup tidak aktif berbahaya? Dampak dari sedentary lifestyle terhadap kesehatan sangat berbahaya, yaitu sebagai berikut: 1. Meningkatkan Risiko Obesitas: Ketidakaktifan fisik menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh yang berpotensi menyebabkan obesitas. Lemak berlebih ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan diabetes.
Bisa Berujung Kanker Pankreas di Usia Muda, Hindari Gaya Hidup Kurang Gerak
Menurut Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, KGEH, MMB, FINASIM, FACP , meminimalisir gaya hidup sedentari adalah langkah krusial dalam mencegah kanker pankreas. Gaya hidup yang kurang gerak, yang semakin populer dikenal sebagai 'rebahan', bisa meningkatkan risiko kanker pankreas pada usia muda.
"Terus terang saja gaya hidup sedenter atau gaya hidup tidak sehat ini seakan jadi tren. Anak muda makannya tinggi lemak misalnya steak, minumnya juga rutin alkohol,merokok juga jadi budaya, lalu obesitas dan seringnya tidak sadar. Itu berisiko terkena kanker pankreas," kata Aridalam diskusi daring bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dilansir dari Antara.
Meskipun pada umumnya kanker pankreas lebih sering terjadi pada usia di atas 55 tahun, perkembangan gaya hidup sedentari telah membawa peningkatan risiko kanker pankreas pada mereka yang berusia 30-an.
Pankreas merupakan organ yang terkait erat dengan sistem pencernaan, menghasilkan enzim serta hormon insulin. Ari menjelaskan bahwa gaya hidup yang sedentari membuat organ-organ dalam tubuh bekerja lebih keras, termasuk pankreas.
Fungsinya yang vital dalam pencernaan membutuhkan nutrisi yang tepat; makanan dan minuman yang tidak memberikan gizi optimal hanya akan membebani kerja pankreas, memunculkan masalah kesehatan, dan meningkatkan potensi kanker.
"Secara logika makanan tinggi lemak seperti daging merah membuat kinerja organ-organ tubuh menjadi lebih berat, bila melihat fungsinya pankreas itu menciptakan enzim. Kalau kinerjanya jadi lebih berat artinya bisa menyebabkan masalah, dan bisa sudah ada masalah daging-daging itu sulit tuntas dicerna, akhirnya ada peradangan kronis, lalu jadi polip, dan berujung kanker," kata Ari.
Selain menghindari gaya hidup yang kurang aktif, Ari mendorong orang dewasa, khususnya di atas 35 tahun, untuk rutin menjalani pemeriksaan medis umum (medical check-up/MCU) guna deteksi dini kanker pankreas. Pemeriksaan seperti darah perifer lengkap, fungsi hati, bilirubin total, amilase, dan tes tumor marker seperti Ca19-9 perlu dilakukan, terutama bagi yang sering merasakan nyeri ulu hati.
Data dari World Cancer Research Fund International menunjukkan bahwa kanker pankreas menempati peringkat ke-12 sebagai kanker yang umum terjadi di seluruh dunia, dengan 495.000 kasus pada tahun 2020.
Kanker pankreas sering disebut sebagai 'silent killer' karena tingkat kematian yang tinggi setelah diagnosis. Di Amerika Serikat, Surveillance Epidemiology and End Result Program (SEER) melaporkan bahwa pada tahun 2020, terdapat 57.600 kasus kanker pankreas dan sekitar 90 persen di antaranya berujung pada kematian.
Dalam upaya mencegah kanker pankreas, mengubah gaya hidup menjadi lebih aktif dan melakukan pemeriksaan medis secara berkala bisa menjadi langkah proaktif untuk mengurangi risiko dan mendeteksi dini potensi masalah kesehatan ini.