5 Bahaya Sedentary Lifestyle, Gaya Hidup Kurang Aktif Bergerak
Jika gaya hidup ini dibiarkan begitu saja, maka terdapat beberapa bahaya kesehatan yang bisa dialami.
Sedentary lifestyle dapat mengancam kesehatan.
5 Bahaya Sedentary Lifestyle, Gaya Hidup Kurang Aktif Bergerak
Sebagian dari Anda mungkin sering merasakan malas berolahraga. Terutama bagi yang sehari-hari disibukkan dengan aktivitas pekerjaan, hingga tak ada waktu cukup untuk berolahraga. Tentu kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.Kondisi kurang aktif bergerak juga sering disebut dengan istilah sedentary lifestyle. Jika gaya hidup ini dibiarkan begitu saja, maka terdapat beberapa bahaya kesehatan yang bisa dialami. Mulai dari risiko obesitas, penyakit jantung, hingga kesehatan mental.
Berikut berbagai bahaya sedentary lifestyle dan penjelasan lainnya bisa disimak.
Mengenal Sedentary Lifestyle
Sebelum dijelaskan bahaya sedentary lifestyle, perlu dipahami pengertiannya dahulu.
Sedentary lifestyle atau gaya hidup kurang aktif adalah suatu kondisi di mana seseorang memiliki tingkat aktivitas fisik yang minim.
-
Apa bahaya gaya hidup kurang gerak? Gaya hidup yang kurang gerak, yang semakin populer dikenal sebagai 'rebahan', bisa meningkatkan risiko kanker pankreas pada usia muda.
-
Kenapa kurang gerak bahaya untuk kesehatan? Gaya hidup yang kurang aktif dapat memiliki dampak serius pada kesehatan fisik dan mental kita. Penelitian telah menunjukkan bahwa kurang bergerak dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk obesitas, penyakit kardiovaskular, dan diabetes.
-
Apa saja dampak pola hidup tidak sehat? Salah satu faktor risiko serangan jantung adalah usia, di mana orang-orang lanjut usia memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami kondisi ini. Namun seiring berjalannya waktu, serangan jantung mulai merambah ke dalam populasi yang lebih muda.
-
Apa saja bahaya malas gerak? Bahaya Malas Gerak Malas gerak, atau gaya hidup sedentary, adalah kondisi di mana seseorang memiliki aktivitas fisik yang sangat minim, seringkali karena kebiasaan duduk atau berbaring untuk waktu yang lama tanpa melakukan aktivitas fisik yang cukup.
-
Apa masalah kesehatan akibat malas olahraga? Berikut ini adalah beberapa masalah kesehatan akibat malas olahraga: Mengganggu tidur. Olahraga dapat membantu Anda tidur lebih nyenyak dan berkualitas karena meningkatkan metabolisme tubuh dan mengurangi stres. Sebaliknya, malas olahraga dapat membuat Anda sulit tidur di malam hari karena tubuh tidak terbiasa dengan aktivitas fisik.
-
Apa akibat duduk terlalu lama bagi kesehatan? Meskipun duduk memiliki manfaatnya sendiri, penting untuk diingat bahwa duduk terlalu lama dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan. Oleh karena itu, seimbangkan waktu duduk dengan istirahat yang cukup, gerakan fisik, dan postur duduk yang sehat untuk menjaga kesehatan tubuh.
Beberapa faktor yang dapat memengaruhi terjadinya sedentary lifestyle antara lain, pekerjaan yang didominasi oleh duduk seperti pekerjaan kantor, kebiasaan menggunakan transportasi pribadi daripada berjalan kaki atau bersepeda, serta kecenderungan untuk menghabiskan waktu luang dengan bermain game atau menonton televisi daripada melakukan aktivitas fisik.
Bahaya Sedentary Lifestyle
Berikutnya akan dijelaskan bahaya sedentary lifestyle.
Sedentary lifestyle atau gaya hidup tidak aktif adalah kondisi di mana seseorang melakukan sedikit atau bahkan tidak melakukan aktivitas fisik yang cukup dalam kehidupan sehari-harinya.
Dampak dari sedentary lifestyle terhadap kesehatan sangat berbahaya, yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan Risiko Obesitas: Ketidakaktifan fisik menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh yang berpotensi menyebabkan obesitas. Lemak berlebih ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan diabetes.
2. Memicu Penyakit Jantung: Kebiasaan hidup tidak aktif dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung. Ketidakaktifan fisik dapat menyebabkan penumpukan kolesterol jahat dalam arteri yang mempersempit pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko terkena serangan jantung dan stroke.
3. Meningkatkan Risiko Terkena Diabetes: Kurangnya aktivitas fisik membuat tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya diabetes tipe 2.
Tanda Sedentary Lifestyle
Setelah menyimak bahaya sedentary lifestyle, selanjutnya akan dijelaskan tanda-tandanya.
Terdapat beberapa tanda yang sering muncul ketika seseorang mengalami sedentary lifestyle, yaitu sebagai berikut:
1. Kurangnya Aktivitas Fisik: Orang dengan gaya hidup yang kurang aktif cenderung menghabiskan banyak waktu dalam kegiatan duduk atau berbaring, seperti menonton TV, duduk di depan komputer, atau menggunakan ponsel. Mereka jarang melakukan aktivitas fisik yang memerlukan gerakan.
3. Kurangnya Stamina: Orang yang jarang bergerak mungkin mengalami penurunan stamina dan kelelahan yang lebih cepat dibandingkan dengan orang yang lebih aktif.
4. Penurunan Fleksibilitas dan Kekuatan: Kegiatan fisik yang teratur membantu menjaga fleksibilitas dan kekuatan otot. Orang dengan sedentary lifestyle mungkin mengalami penurunan fleksibilitas dan kekuatan otot.
5. Gangguan Postur Tubuh: Duduk dalam posisi yang salah atau terlalu lama dapat menyebabkan gangguan postur tubuh, seperti sakit punggung dan leher.
6. Perubahan Mood: Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Orang yang kurang aktif mungkin lebih rentan terhadap perubahan mood negatif.
7. Pola Tidur yang Tidak Teratur: Kekurangan aktivitas fisik juga dapat memengaruhi pola tidur seseorang, menyebabkan sulit tidur atau tidur yang tidak nyenyak.
Cara Mengatasi Sedentary Lifestyle
Setelah mengetahui bahaya sedentary lifestyle dan tandanya, terakhir akan dijelaskan cara mengatasinya.
Mengatasi sedentary lifestyle memerlukan komitmen yang kuat guna membuat perubahan nyata. Berikut beberapa tips mengatasi sedentary lifestyle:
1. Tentukan Tujuan yang Realistis: Tetapkan tujuan yang dapat diukur dan realistis untuk meningkatkan aktivitas fisik Anda. Mulailah dengan langkah kecil dan tingkatkan secara bertahap.
2. Buat Jadwal Aktivitas: Jadwalkan waktu untuk berolahraga atau melakukan aktivitas fisik setiap hari. Pisahkan waktu khusus untuk aktivitas fisik dalam rutinitas harian Anda.
3. Pilih Aktivitas yang Disenangi: Pilih aktivitas fisik yang Anda sukai agar lebih termotivasi untuk melakukannya secara teratur. Mulailah dengan aktivitas yang ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang.
4. Lakukan Peregangan dan Penguatan Otot: Sisipkan latihan peregangan dan penguatan otot ke dalam rutinitas Anda untuk meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan tubuh.
5. Lakukan Pause Aktif: Selama hari kerja yang panjang, lakukan pause aktif setiap jam untuk bangkit dari kursi Anda, berjalan-jalan sebentar, atau melakukan peregangan ringan.
6. Gunakan Teknologi untuk Memonitor Aktivitas: Gunakan perangkat atau aplikasi pelacakan aktivitas fisik untuk memantau dan mengevaluasi kemajuan Anda. Ini dapat memberi Anda motivasi tambahan untuk tetap aktif.
7. Ajak Teman atau Keluarga: Ajak teman atau anggota keluarga Anda untuk berolahraga bersama. Mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat dapat membuat Anda lebih termotivasi untuk tetap aktif.
8. Hindari Kebiasaan Duduk yang Lama: Berusahalah untuk memecah waktu duduk Anda dengan berdiri, berjalan-jalan, atau melakukan aktivitas fisik lainnya setiap 30-60 menit.
9. Jadikan Aktivitas Fisik Bagian dari Kehidupan Sehari-hari: Cari cara untuk memasukkan aktivitas fisik ke dalam rutinitas harian Anda, seperti berjalan kaki atau bersepeda ke tempat kerja, atau membersihkan rumah dengan penuh semangat.
10. Perhatikan Pola Makan yang Sehat: Selain aktivitas fisik, pastikan untuk memperhatikan pola makan yang sehat dan seimbang untuk mendukung gaya hidup aktif Anda.