6 Masalah Kesehatan yang Bisa Muncul Akibat Kebiasaan Duduk Terlalu Lama
Ketahui sejumlah masalah kesehatan kesehatan yang perlu diwaspadai akibat kebiasaan duduk terlalu lama yang kita miliki.
Ketahui sejumlah masalah kesehatan kesehatan yang perlu diwaspadai akibat kebiasaan duduk terlalu lama yang kita miliki.
-
Apa akibat duduk terlalu lama bagi kesehatan? Meskipun duduk memiliki manfaatnya sendiri, penting untuk diingat bahwa duduk terlalu lama dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan. Oleh karena itu, seimbangkan waktu duduk dengan istirahat yang cukup, gerakan fisik, dan postur duduk yang sehat untuk menjaga kesehatan tubuh.
-
Kenapa duduk lama berdampak buruk pada kesehatan? Banyak penelitian telah menyoroti efek negatif dari duduk terlalu lama dan gaya hidup yang kurang aktif terhadap kesehatan kita. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine menemukan bahwa duduk terlalu lama meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, obesitas, diabetes, dan bahkan beberapa jenis kanker.
-
Apa risiko duduk terlalu lama? Selain itu, kebiasaan duduk yang berlama-lama juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, stroke, hipertensi, dan kolesterol tinggi.
-
Kenapa duduk terlalu lama berbahaya? Sebuah studi yang dilakukan di Taiwan menemukan orang yang sering duduk atau jarang melakukan aktivitas fisik memiliki risiko 16 persen lebih tinggi mengalami kematian dini.Studi itu juga menemukan orang yang kebanyakan duduk saat bekerja memiliki risiko lebih tinggi mengalami kematian dini akibat penyakit kardiovaskular.
-
Bagaimana cara mengatasi dampak buruk duduk lama? Sejumlah tindakan kecil tersebut bisa sangat membantu dalam mengatasi dampak buruk terlalu lama duduk. Pastikan untuk melakukannya agar tubuh tetap bugar secara fisik.
-
Bagaimana duduk lama mengganggu postur tubuh? Duduk dengan postur yang nggak tepat dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan gangguan postur tubuh. Kebiasaan seperti membungkuk atau mencondongkan tubuh ke depan saat bekerja di depan komputer dapat menyebabkan pembentukan postur tubuh yang buruk.
6 Masalah Kesehatan yang Bisa Muncul Akibat Kebiasaan Duduk Terlalu Lama
Pada saat ini, baik karena kebiasaan sehari-hari maupun tuntutan pekerjaan, orang cenderung menghabiskan lebih banyak waktu dalam posisi duduk daripada masa sebelumnya. Kebiasaan ini tidak hanya terbatas pada lingkungan kantor, tetapi juga dapat dialami saat melakukan perjalanan yang panjang dengan kendaraan.
Penelitian menunjukkan bahwa duduk dalam jangka panjang, terutama saat bekerja, dapat menyebabkan masalah kesehatan, baik secara mental maupun fisik. Dampaknya bisa berupa nyeri dan peradangan pada beberapa bagian tubuh.
Masalah kesehatan yang muncul akibat kebiasaan ini tidak dapat diabaikan. Berbagai kondisi kesehatan serius bisa timbul, termasuk pembekuan darah dan bahkan penyakit jantung. Sebuah penelitian yang dilakukan di UCLA pada tahun 2018 menemukan keterkaitan antara gaya hidup yang kurang aktif dengan penipisan pada bagian-bagian otak tertentu, yang dapat mengakibatkan gangguan dalam kemampuan mengingat.
Selain itu, kebiasaan duduk terlalu lama juga dapat berhubungan dengan risiko obesitas.
Hal ini terjadi karena dampaknya pada metabolisme lemak dan gula dalam tubuh. Penting untuk menyadari bahwa manfaat berdiri dan bergerak sangat besar dalam menjaga kesehatan. Dua aktivitas tersebut memiliki dampak positif pada pengaturan protein, gen, dan sistem tubuh lainnya. Dilansir dari Prevention, berikut sejumlah dampak dari kebiasaan duduk terlalu lama:
Depresi dan Kecemasan
Semakin lama Anda menghabiskan waktu dalam posisi duduk, semakin besar risiko terkena masalah mental seperti depresi dan kecemasan. Bahkan jika Anda melakukan olahraga secara teratur, risiko ini tetap ada. Penelitian menunjukkan bahwa semakin aktif seseorang dalam sehari, semakin tinggi tingkat kebahagiannya.
Nyeri Leher dan Punggung
Duduk terlalu lama, terutama dalam posisi yang buruk, dapat menyebabkan nyeri pada leher dan punggung. Setelah empat jam duduk, Anda mungkin mulai merasakan dampaknya pada bagian bawah punggung. Postur tubuh yang buruk juga dapat menyebabkan masalah ini semakin parah.
Kanker
Risiko terkena kanker, seperti kanker usus dan endometrium, meningkat dengan kebiasaan duduk yang berkepanjangan, bahkan jika diimbangi dengan olahraga.
Hal ini terjadi karena adanya peradangan, peningkatan berat badan, dan perubahan lainnya. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of the National Cancer Institute menunjukkan bahwa setiap tambahan dua jam duduk dapat meningkatkan risiko kanker usus sebesar 8 persen, dan risiko kanker endometrium sebesar 10 persen.
Obesitas, Diabetes, dan Masalah Jantung
Duduk terlalu lama dapat mengurangi pembakaran kalori dan mengganggu kemampuan insulin untuk mengatur gula darah. Hal ini dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan masalah jantung. Kolesterol tinggi dan peradangan juga dapat terjadi, sementara metabolisme lemak terganggu, yang dapat mengurangi fungsi pembuluh darah.
Tulang Melemah
Aktivitas seperti berdiri dan berjalan memberikan tekanan yang sehat pada tulang, membantu dalam regenerasi jaringan tulang. Namun, ketika Anda terlalu lama dalam posisi duduk, proses regenerasi ini terganggu. Akibatnya, risiko osteoporosis meningkat, terutama seiring bertambahnya usia.
Pembekuan Darah
Kebiasaan duduk terlalu lama dapat mengurangi aliran darah, terutama ke kaki, dan mengurangi produksi protein pencegah pembekuan darah.
Ini dapat meningkatkan risiko pembekuan darah. Sebuah penelitian yang diterbitkan di British Medical Journal menemukan bahwa wanita yang menghabiskan lebih dari 40 jam duduk seminggu memiliki risiko dua kali lipat mengalami masalah pembekuan darah dibandingkan dengan mereka yang hanya duduk kurang dari 10 jam seminggu.
Dengan memahami dampak negatif dari kebiasaan duduk terlalu lama, penting untuk mengimbangi waktu yang dihabiskan dalam posisi duduk dengan lebih banyak aktivitas fisik dan perubahan postur. Keseimbangan antara duduk, berdiri, dan bergerak dapat membantu menjaga kesehatan tubuh dan mencegah berbagai masalah kesehatan yang disebabkan oleh gaya hidup yang kurang aktif.