Dialog Bersama Duta Pariwisata dan Pemuda, Wabup Banyuwangi Sosialisasi New Normal
Yusuf menjelaskan strategi Banyuwangi dalam menuju fase produktif dan aman dibagi dalam 3 fase, yaitu emergency, recovery, dan fase new normal.
Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko mensosialisasikan kehidupan new normal di Banyuwangi kepada para anak muda dan duta pariwisata Banyuwangi Jebeng-Thulik melalui dialog di webinar.
Sejumlah Jebeng-Thulik Banyuwangi dari berbagai angkatan turut berperan aktif dalam penyelenggaraan webinar ini. Kegiatan ini juga diisi dengan pengumpulan donasi bagi paramedis dan warga yang terdampak Corona (Covid-19).
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Apa komoditas pertanian unggulan yang sedang dikembangkan di Banyuwangi? Pemkab Banyuwangi terus memacu produksi potensi pertanian, terutama komoditas yang banyak diminati pasar. Salah satunya pisang cavendish atau ambon putih.
-
Bagaimana Banyuwangi menjaga inflasi? Salah satu programnya adalah menjamin ketersediaan bahan pangan melalui intervensi kepada petani hingga perbaikan jalan yang menjadi akses distribusi hasil pertanian.
"Kita kini sedang bersiap menghadapi new normal atau fase kehidupan baru di tengah virus corona yang diperkirakan masih tetap ada. Dan masyarakat dituntut untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru dengan selalu menerapkan protokol standar Covid-19," kata Yusuf di Pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Kamis (18/6).
Dalam kesempatan tersebut, Yusuf menjelaskan strategi Banyuwangi dalam menuju fase produktif dan aman dibagi dalam 3 fase, yaitu emergency, recovery, dan fase new normal.
"Fase new normal dapat dilaksanakan jika Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Tanpa Gejala (OTG) dan kasus positif corona menurun atau dapat dikendalikan. Sedangkan produktivitas yang ditandai dengan kunjungan wisatawan, omzet UMKM akan lebih meningkat dengan intervensi pemerintah kabupaten melalui berbagai program dan kegiatan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda mengatakan, saat ini Pemkab Banyuwangi telah menyiapkan berbagai instrument menuju kehidupan new normal dengan melakukan beberapa simulasi. Mulai di bidang pariwisata dengan penerapan protokol kesehatan, pada hotel dan destinasi wisata. Begitu pula di bidang kesenian, pelayanan publik dan UKM di jasa kuliner, pasar dan restoran.
"Jelas ada perubahan strategi dari yang sebelumnya. Misalnya terkait akomodasi. Dulu yang ditawarkan adalah pelayanan dan harga yang murah, kini mengacu pada CHS atau Cleaness (kebersihan), Healthy (kesehatan) dan Safety (keamanan). Atraksi wisata yang dulu terbiasa gebyar dan melibatkan banyak massa, kini menerapkan jaga jarak dan membatasi jumlah pengunjung. Serta pengaturan jam buka destinasi wisata, yang dulunya 7 hari seminggu dan 24 jam sehari, sekarang hanya dibuka 5 hari dalam seminggu. Artinya ada jeda waktu libur 2 hari agar kesehatan dan kebersihan tetap terjaga," ujar Bramuda.
Tidak hanya menghadirkan narasumber dari pemerintahan, dua anak muda alumni Jebeng-Thulik juga hadir untuk memberikan motivasi bagi Anak-anak muda, khususnya bagaimana cara mereka berkarya dan melawan kebosanan selama masa pandemi.
Kedua anak muda tersebut adalah Muhamad Abi Zakaria dan Rizka Widyana. Selain jebolan Jebeng Thulik, juga hadir Wakil 1 Raki Jawa Timur 2020, Abi kemudian Rizka yang merupakan finalis Raki Jatim 2020. Keduanya masih yang berstatus mahasiswa di universitas di Surabaya mengajak para anak muda untuk aktif berkarya selama stay at home.
"Saat ini saya sedang mencoba hal baru yaitu di bidang penyutradaraan. Karya yang saya buat terkait Covid-19. Karya yang saya buat di bidang tradisi. Bagaimana orang mulai aktif berkesenian, tapi dengan menerapkan kebiasaan kesehatan yang baru. Intinya tetap produktif tapi stay aware dengan protokol kesehatan," ujar Rizka.
(mdk/hhw)