Dianggap Pelayanan Tak Maksimal, Polsek Candipuro Dibakar Warga
Menurut Pandra, warga membakar ruangan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Candipuro. Sejauh ini seluruh personel dipastikan aman dan tidak mengalami tindak penganiayaan.
Puluhan warga membakar Polsek Candipuro, Lampung Selatan, pada Selasa 18 Mei 2021 malam. Diduga aksi tersebut dipicu oleh pelayanan kepolisian yang dianggap masyarakat kurang maksimal.
"Dengan adanya kejadian ini diawali tadi malam selasa 18 Mei 2021 salah satu kepala desa yaitu Beringin Kencana, di antara kepala desa di Candipuro tersebut itu sempat ingin bertemu dengan sekitar 20 orang membahas salah satunya banyak kasus yang dilaporkan tetapi tidak ditangani," tutur Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahewani Pandra Arsyad saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (19/51).
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Bagaimana perjalanan karier Kompol Syarif di Polri? Dalam podcast dengan SDM POLRI TODAY, Syarif awalnya mambagikan perjalanan dirinya bisa akhirnya menjadi seorang anggota Polri. Sebagaimana diketahui, Syarif sempat gagal tes di Akademi Militer dan Akademi Angkatan Laut. Namun, Ia kini berhasil menjadi anggota Polri.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Kapan wisuda anggota Polri di Turki? Acara tersebut diselenggarakan pada 26 Juli 2023 waktu setempat.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Bagaimana Polri meningkatkan kepercayaan publik? Sebelumya Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho mengatakan, bahwa kepercayaan publik terhadap Polri meningkat karena transformasi Polri melalui program Presisi (prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan) yang digagas oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Menurut Pandra, warga membakar ruangan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Candipuro. Sejauh ini seluruh personel dipastikan aman dan tidak mengalami tindak penganiayaan.
"Jadi mereka membakar salah satu bagian ruangan yang ada di SPKT dengan membakar gorden, memecahkan kaca," jelas dia.
Petugas kini meningkatkan pengamanan usai insiden tersebut. Pelaku pengerusakan Polsek Candipuro pun sudah terdeteksi penyidik.
"Tahanan juga sudah bisa diamankan, anggota tidak ada yang luka, barang-barang senjata dan lainnya sudah bisa diselamatkan dan saat ini tokoh masyarakat di sana berjaga karena tidak senang juga dengan yang dilakukan masyarakatnya," katanya.
Baca juga:
Diduga Terlibat Pembakaran Polsek Candipuro Lampung, 8 Orang Ditangkap Polisi
Kebakaran Rumah di Bekasi, Suami Istri Usia Lanjut Tewas
Ditinggal Mudik, Bengkel dan 4 Motor di Samarinda Ludes Terbakar
Tiga Gedung Terbakar saat Lebaran, Salah Satunya Kantor PWI Sulut
Ditinggal Pemilik Silaturahmi Lebaran, 2 Rumah di Sampit Terbakar
4 Bangunan di Samarinda Terbakar saat Lebaran, Api Diduga dari Dapur Warga
Polsek Candipuro Layani 14 Desa dengan 56 Ribu Penduduk
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahewani Pandra Arsyad menjelaskan situasi yang dialami Polsek Candipuro, Lampung Selatan, hingga akhirnya dibakar warga pada Selasa, 18 Mei 2021 malam. Diduga aksi tersebut dipicu kekecewaan masyarakat atas penanganan kasus, khususnya begal.
"Berdasarkan data sensus penduduk, artinya personel Polri yang harus menempati di sana itu berjumlah 19 orang. 19 orang harus melayani 14 desa, 14 desa itu jumlah penduduknya 56 ribu," tutur Pandra.
Menurut Pandra, anggota Polsek Candipuro sudah berusaha maksimal dalam melayani aduan masyarakat. Bahkan di tengah kondisi pandemi Covid-19, hingga penegakan aturan larangan mudik dan pengetatan penyekatan arus balik.
"Pengungkapan kasus Polsek Candipuro dari Januari sampai April terakhir ini ada tujuh laporan polisi yang sudah ditangani Polsek Candipuro dengan empat sudah P21 atau berkas sudah naik," jelas dia.
Pandra yakin aksi pembakaran Polsek Candipuro hanya dilakukan oleh segelintir orang saja. Sebab, kini justru lebih banyak warga membantu mengamankan situasi di kantor kepolisian tersebut.
"Ini adalah sekelompok masyarakat saja yang memprovokasi. Kita sudah mengidentifikasi siapa kelompok-kelompok inisiasinya, siapa pembakarnya, siapa yang ikut-ikutan," Pandra menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com