Dibutuhkan Pendonor Plasma Darah Konvalesen untuk Pasien Covid-19 di Kota Bandung
Masih ada sekitar 69 pasien Covid-19 yang terpaksa harus antre plasma konvalesen untuk mendapat giliran labu.
Pasokan plasma konvalesen masih minim di Kota Bandung. Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung kesulitan mencari pendonor. Ditambah terbatasnya sumber daya manusia (SDM) dan alat apheresis yang digunakan untuk transfusi plasma.
Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Bandung, Uke Muktimanah mengakui, meski ada pertumbuhan jumlah labu yang terdistribusi, tapi tak sebanding dengan tingkat kebutuhan plasma konvalesen.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
Dari data yang diterima, pada pekan ini, per 3 Februari lalu, PMI Kota Bandung disebut sudah mendistribusikan sekitar 500 labu. Bertambah 160 labu, dari jumlah sebelumnya, pada 21 Januari 2021. Saat itu, PMI Kota Bandung sudah mendistribusikan sekitar 340 labu.
"Saya ke staf pengennya ditarget memenuhi 75 persen (dari kebutuhan), tapi kenyataannya tidak bisa karena alatnya juga cuma ada tiga, terus SDM kita juga sedikit," katanya kepada Liputan6.com, Rabu (3/2).
Uke mengaku, masih ada sekitar 69 pasien Covid-19 yang terpaksa harus antre plasma konvalesen untuk mendapat giliran labu.
"Sudah dalam seminggu ini sekitar segitu (69 pasien yang antre), kami terkesan tidak memberi labu, padahal yang antrenya yang terus tambah," katanya.
Reporter: Dikdik Ripaldi
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
21 Anggota Polda Metro Penyintas Covid Donorkan Plasma Darah Konvalesen
Dinkes Solo Usul Biaya Tes Screening Pendonor Plasma Konvalesen Masuk APBD
Dinyatakan Sembuh dari Covid-19, Bupati Sleman Siap Jadi Pendonor Plasma Konvalesen
Sembuh Covid-19, Wagub NTT Donorkan Plasma Darah
Wagub DKI: Sudah Ada 1.500 Penyitas Covid-19 Donor Plasma di PMI Jakarta