Dicium Pria Berkumis, Gibran: Aku Trauma
"Sepanjang GBK itu ada yang ngajak salaman, ngajak foto, karo (dan) bapaknya itu agak ruwet. Rasah (nggak usah) dibahas," tandasnya.
Pipi kiri Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, mendadak dicium bapak-bapak berkumis memakai peci hitam, saat menghadiri acara Relawan Jokowi di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (26/11).
Putra sulung Presiden Jokowi itu, salah satu yang menjadi sorotan dan magnet massa relawan. Mereka tampak antusias saat Gibran ikut berkumpul di tengah massa hingga diajak berfoto selfie. Pada momen ini, salah seorang relawan berpeci hitam dengan pakaian kemeja putih, tiba-tiba mendekat.
-
Mengapa Gibran Rakabuming Raka mempersilakan pihak yang menggugat Presiden Jokowi? Gibran mempersilakan saja pihak-pihak yang ingin menggugat ayah kandungnya tersebut."Iya, iya silakan," ujar Gibran saat ditemui di Warakas, Jakarta Utara, Selasa (16/1).
-
Apa yang sebenarnya terjadi dengan Gibran Rakabuming Raka? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, klaim Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena narkoba adalah tidak benar alias hoaks.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Apa yang menjadi keunggulan utama Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto menurut relawan? Relawan menyebut ragam keunggulan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto. Meski masih berusia muda, Gibran diklaim paham persoalan ekonomi, transisi perekonomian berbasis digital dan beberapa perubahan tren masa kini.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Bagaimana menurut Gibran soal pernyataan Hasto yang menuding Jokowi mengambil alih kepemimpinan PDIP? Wali Kota Solo juga menepis pernyataan Hasto yang menuding Jokowi berupaya mempertahankan kepemimpinannya dan mengincar kursi ketua umum DPP PDIP yang dijabat Megawati Soekarnoputri. "Mengambil alih ? Enggak, nggak ada seperti itu," ungkapnya.
Kepada wartawan Gibran mengaku kaget atas perlakuan tersebut. Ia pun meminta awak media untuk tidak mengingatkan kembali kejadian tersebut.
"Rasah mbok elingke yo. Aku trauma malah mbok elingke. (Jangan diingatkan, saya trauma malah diingatkan)," ujar Gibran saat ditemui di balai kota, Senin (28/11).
Gibran mengatakan, saat itu dirinya sedang berjalan di area GBK. Saat itu ada beberapa relawan yang mengajaknya bersalaman, berswafoto dan lainnya. Namun tiba-tiba saja ada seorang pria berbeci menghampirinya serta mencium pipinya.
"Sepanjang GBK itu ada yang ngajak salaman, ngajak foto, karo (dan) bapaknya itu agak ruwet. Rasah (nggak usah) dibahas," tandasnya.
Meski berada di GBK, Gibran mengaku tidak menghadiri acara relawan tersebut. Ia juga tidak diundang oleh panitia.
"Enggak, nggak ikut. Nggak diundang juga. Lari pagi, loh kok ramai, salah pintu. Kok ada nasi boks," kilahnya.
Gibran menegaskan, dirinya tidak mempunyai kepentingan dalam acara tersebut. Ia juga tidak mendapatkan undangan. Kedatangannya ke GBK hanya kebetulan, dimana saat bersamaan dia sedang berolahraga pagi.
"Aku santai wae, aku cuma mampir saja disana. Saya itu bukan siapa siapa, cuma mampir saja," pungkasnya.
(mdk/ded)