Diduga Ingin Serang dan Rebut Senjata Prajurit TNI, Satu KST Berhasil Ditangkap
Salah seorang temannya berhasil lari dari kepungan prajurit TNI dengan melompat pagar.
Salah seorang temannya berhasil lari dari kepungan prajurit TNI dengan melompat pagar.
Diduga Ingin Serang dan Rebut Senjata Prajurit TNI, Satu KST Berhasil Ditangkap
Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua tak henti-hentinya berupaya mengganggu keamanan dan ketentraman masyarakat Papua.
Kali ini satu KST kembali berulah dengan indikasi akan melakukan penyerangan terhadap aparat keamanan di Kampung Kumbala Gupa, Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya, Papua Pegunungan.
- Empat Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Nduga Dapat Kenaikan Pangkat dan Santunan Rp500 Juta
- Dulu Prajurit TNI & Gagah, Pria Ini Kini ODGJ Sosoknya Memprihatinkan
- Dekap Senpi Laras Panjang & Terendam di Rawa, Begini Perjuangan TNI Jaga Patok Perbatasan
- Dikawal Senjata Laras Panjang, Ini Detik-Detik Menegangkan Prajurit TNI Kibarkan Merah Putih
Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (13/9) ketika Tim Waltis yang dipimpin Dansatgas Pamtas Mobile Yonif PR 330/TD Mayor Inf Dedy Pungky Irawanto selesai melakukan patroli. Mereka tengah dalam perjalanan ke Pos Kotis Mamba.
Ketika personel Waltis berupaya mengidentifikasi kegiatan dua OTK tersebut, salah satunya tiba-tiba melarikan diri dengan meloncati pagar sekolah.
Anggota Satgas YPR 330 /TD yang berada di mobil segera melepaskan dua kali tembakan peringatan, namun tidak dihiraukan. Sehingga melanjutkan tembakan dan mengenai lengan salah satu KST, sementara rekannya melarikan diri mengarah ke Kampung Kumbala Gupa Distrik Sugapa, Intan Jaya.
KST yang mengaku bernama Matianus Marsani tidak sempat melarikan diri karena posisinya terjepit antara mobil dan pagar sekolah. Martianus Marsani mengaku bagian KST wilayah Homeyo.
Walaupun sempat akan melakukan penyerangan, namun kondisi Martianus Marsani sehat dan diperlakukan dengan baik sebagai warga negara Idonesia yang punya hak sama di mata hukum.
“Saat ini KST semakin hari semakin tidak terkonsentrasi, mengingat KST masing masing wilayah mempunyai kepentingan untuk kelompoknya sendiri, sehingga terjadi pertentangan diantara mereka sendiri, bahkan mengakibatkan korban jiwa diantara kelompok yang bertentangan. Akibat kepentingan pribadi ini, kelompok KST sehingga mereka bertindak brutal, kasar, melakukan pengerusakan bahkan pembunuhan terhadap masyarakat yang menghalangi kepentingannya,” ujar Kapen Kogabwilhan III.
Kondisi terkini KST ini yang menjadi salah satu alasan KST wilayah Homeyo nekat merencanakan menyerang terhadap aparat keamanan, guna mendapatkan bekal peralatan dan senjata untuk menjaga kelangsungan hidup kelompoknya.
“Saya mengajak semua KST hentikan pertikaian, ayo bangkit membangun Papua dengan Kasih seperti yang Tuhan berikan kepada kita, kita wujudkan masyarakat Papua sejahtera, maju dan modern,” pungkas Kapen.
Barang bukti yang diamankan berupa, 1 buah Tas Hitam, 1 buah Tas Noken, 1 buah sabun Mandi GIV, 1 Stel Baju Hitam, Uang tunai sejumlah Rp250.000, 1 bungkus Gula Pasir, 3 bungkus rokok Anggur Kupu, 3 bungkus Kopi Kapal A, 1 buah Korek Api, 1 buah Topi warna biru, 1 Stel Kaos Kaki loreng, 1 buah Kaos Merah, 1 buah kaca cermin, 2 buah sisir rambut, 1 bungkus Jimat, 1 bungkus Pinang dan 1 buah Bendera Bintang Kejora.