Diduga Sakit Jantung, Driver Ojek Online Meninggal saat Tunggu Orderan di Tebet
Ojol atas nama Abdur Rohman ini meninggal di lokasi dan belum sempat dibawa ke rumah sakit atau puskesmas terdekat. Kejadian itu sendiri terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, Rabu (18/3).
Viral video di media sosial seorang pengendara Ojek Online (Ojol) meninggal dunia di kawasan Tebet Barat Nomor 37, Jakarta Selatan. Ia meninggal saat sedang menunggu orderan bersama dengan rekan-rekan ojol lainnya.
Dalam postingan yang diunggah oleh akun @RomitsuT ini dikatakan 'Innalillahi wa'inna ilaihi rojiun, di Tebet....anak ojol Gojek tiba-tiba seperti ini ...dikiranya lagi kesurupan sama teman-temannya. Dan langsung meninggal. Belum tahu apa penyebab pastinya...sudah dibawa memakai ambulans PT. Gojek Sekarang lagi di tangani Polsek Tebet'.
-
Siapa yang menggunakan layanan transportasi online di Indonesia? Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, layanan transportasi online digunakan oleh 80 persen populasi Indonesia.
-
Kapan layanan transportasi online mulai marak di Indonesia? Layanan transportasi online mulai marak di Indonesia sekitar tahun 2014-2015.
-
Kapan uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung dimulai? Uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) akan dimulai besok, Jumat 15 September 2023 hingga 30 September 2023.
-
Dari mana keberangkatan kereta api Lebaran di Jakarta? Pertama, keberangkatan Kereta Api (KA) lebaran dari Jakarta dilakukan dari empat stasiun, yakni Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Bekasi.
-
Kapan jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
-
Bagaimana ojek pertama kali berkembang di Jakarta? Munculnya ojek di Jakarta merupakan imbas dari dilarangnya becak dan bemo masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok sehingga orang-orang memakai sepeda untuk menawarkan jasanya.
Kapolsek Tebet Kompol Alam Nur membenarkan kejadian tersebut. Menurut dia, ojol atas nama Abdur Rohman ini meninggal di lokasi dan belum sempat dibawa ke rumah sakit atau puskesmas terdekat. Kejadian itu sendiri terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, Rabu (18/3).
"Meninggal di tempat, sakit lagi nunggu orderan," kata Alam saat dikonfirmasi merdeka.com.
Menurut keterangan keluarga kepada pihaknya, ojol tersebut meninggal diduga terserang atau terkena penyakit jantung. "Kalau kata keluarga ada jantung juga, kalau kata dokter juga sakit, kalau gejalanya jantung," ujarnya.
Meski begitu, ia belum bisa memastikan secara pasti apakah yang bersangkutan meninggal karena jantung atau bukan. Karena, hal itu perlu adanya atau dilakukannya autopsi terhadap jenazah tersebut.
Meski begitu, ojol tersebut meninggal diduga lantaran terkena jantung. Karena, Abdur Rohman sering mengeluh sakit kepada keluarganya pada bagian dada.
"(Meninggal karena jantung) Sakit aja lah, itukan kalau kita mau inikan harus dibedah juga, harus diautopsi," ucapnya.
"Kalau menurut keluarga meninggal jantung, karena sering ngeluh sakit dada. Tapi itu juga belum berani juga, saya hanya berani memastikan itu sakit, itupun menurut keterangan dokter karena sakit," sambungnya.
Saat kejadian tersebut, ada sejumlah ojol lainnya yang sempat menyaksikan si korban mengalami kejang-kejang terlebih dahulu sebelum akhirnya meninggal dunia.
"Karena pas waktu dia nunggu juga kan temen-temennya banyak di situ. Jadi lagi nunggu orderan, tiba-tiba dia lemes langsung begitu (kejang dan meninggal)," tuturnya.
Kini, jenazah korban sudah dibawa ke rumah duka atau kediamannya yang berada di kawasan Jakarta Barat. "(Udah dipulangkan) kekeluarganya di Palmerah," tandasnya.
Baca juga:
Jenazah WN India di Cikarang, Petugas Evakuasi Gunakan SOP Virus Corona
Seorang Pria Meninggal di Angkot Rute Cengkareng-Kota
Tak Keluar Rumah Selama 5 Hari, Pria 67 Tahun Ditemukan Membusuk di Kamar
Pelajar SMK di Deli Serdang Dibunuh & Dirampok, Jasadnya Dibuang di Perladangan
Mengurai Fakta Pembunuhan Wanita di Bandung, Ini Potretnya Bertato Burung Hantu
Siswi SMP di Asahan Ditemukan Tak Bernyawa dalam Parit dan Tertutup Pelepah Sawit