Diikuti Ratusan Pelari, Bupati Azwar Anas Lepas Banyuwangi Ijen Green Run
"Diikuti pelari dari 12 negara. Pesertanya juga 50 persen lebih dari luar Banyuwangi. Berlari menyusuri Ijen memang pengalaman yang menyenangkan," kata Bupati Anas saat melepas peserta.
Sebanyak 560 pelari meramaikan Banyuwangi Ijen Green Run yang melintasi lereng Gunung Ijen, Banyuwangi, Minggu (21/7/2019). Kompetisi lari ini dibuka langsung oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Lomba lari ini diikuti oleh peserta manca negara dan dari berbagai kota di Indonesia. Tercatat ada peserta dari Kenya yang merupakan salah satu negara penghasil pelari di dunia, Prancis, dan Belanda. Ada pula yang datang dari Makassar, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, hingga Surabaya.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
"Diikuti pelari dari 12 negara. Pesertanya juga 50 persen lebih dari luar Banyuwangi. Berlari menyusuri Ijen memang pengalaman yang menyenangkan," kata Bupati Anas saat melepas peserta.
Bupati Azwar Anas Lepas Banyuwangi Ijen Green Run ©2019 Merdeka.com
Kategori pertama yang dilepas adalah Marathon 42K, lalu half marathon 22K, dan terakhir 9K.
"Selamat berlari, kalian tidak hanya berlari tapi juga menyusuri kawasan Ijen Banyuwangi yang sejuk ini. Nikmati hiburan kesenian lokal dan pemandangan hijau yang kami sediakan di sepanjang rute," kata Anas, kepada pelari sebelum pengangkatan bendera start.
Para pelari ini mengambil garis start dari Taman Gandrung Terakota (TGT) di kawasan Jiwa Jawa Resort, Kecamatan Licin, Banyuwangi.
Taman terakota ini berdiri di atas hamparan sawah produktif seluas tiga hektare di lereng Gunung Ijen. Terdapat ratusan patung gandrung dari gerabah (terakota) yang diletakkan di sawah tanpa mengubah fungsi sawah. Di kawasan tersebut terdapat amphiteater dan sebuah panggung dari bambu yang menjadi pentas bagi penari.
Bupati Azwar Anas Lepas Banyuwangi Ijen Green Run ©2019 Merdeka.com
Setiap bulan, di taman ini digelar Festival Lembah Ijen yang menampilkan sendratari Meras Gandrung, yang menceritakan prosesi penari untuk menjadi seorang Gandrung profesional, yang tidak hanya menari namun juga piawai menjadi sinden.
"Kompetisi lari ini kami dalam sebuah event sporttourism. Para pelari tidak hanya berlari, namun mereka akan berolahraga sembari menikmati keindahan alam Taman Wisata Alam Gunung Ijen," kata Anas.
Para peserta menyusuri jalur yang melalui cukup menantang, mulai dari tanjakan, turunan yang curam sampai menyeberangi sungai. Rute yang dilalui juga melewati pemukiman warga desa.
Bupati Azwar Anas Lepas Banyuwangi Ijen Green Run ©2019 Merdeka.com
Beberapa warga bahkan menyambut para pelari dengan menghidangkan aneka camilan tradisional seperti pisang rebus, ubi, dan kacang rebus.
(mdk/hhw)