Diki masih terpukul karena Erri jatuh ke kawah Gunung Merapi
Pihak kampus sampai saat ini belum bisa menemui Diki, karena masih ada di pos pemantauan Selo, Boyolali.
Peristiwa jatuhnya seorang pendaki gunung dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Erri Yunarto, ke dalam kawah Gunung Merapi saat sedang berswafoto di Puncak Garuda membikin rekan-rekannya terkejut. Salah satu rekan Erri, Teofilus Diki, dikabarkan masih terpukul atas kejadian nahas dialami kawannya.
Diki merupakan satu-satunya orang memotret Erri saat berada di Puncak Garuda, sebelum jatuh ke dalam kawah. Dia masih terpukul karena melihat temannya terpeleset jatuh ke dalam kawah Gunung Merapi pada Sabtu (16/5) lalu. Hal itu disampaikan oleh Wakil Rektor III Atma Jaya, Robertus Sigit Widiarto, saat menggelar jumpa pers di Kampus II Atma Jaya, Yogyakarta, Senin (18/5).
"Sampai hari ini mas Diki belum bisa ditemui karena masih shock, karena melihat langsung bagaimana temannya terperosok," kata Sigit.
Sigiti mengatakan, pihak kampus sampai saat ini belum bisa menemui Diki secara langsung, karena dia masih berada di Selo, Boyolali. Mereka hanya memperoleh keterangan dari Kepala Resort Selo TNGM SMC, Suwiknya.
"Kalau Diki benar dia adalah mahasiswa kami, teman kuliahnya Erri. Dia satu-satunya yang mengambil foto itu," ujar Sigit.
Pihak kampus juga membenarkan foto Erri tersebar ke media sosial. Tetapi menurut dia, hanya satu foto saja disebar oleh Diki ke media sosial, sementara beberapa foto lain yang beredar dipastikan bukan foto Erri.
"Diki hanya menyebarkan satu foto saja, itu foto yang terlihat Erri sedang duduk," tambah Sigit.
Erri Yunarto, mahasiswa semester VI Jurusan Teknik Industri Universitas Atma Jaya terjatuh ke dalam kawah Merapi setelah mendaki bersama dengan lima temannya. Proses pengambilan jasad Erri saat ini masih berlangsung.