Diperiksa Bawaslu, Fahri ngaku tak hina santri & personal Jokowi
Fahri umpat 'sinting' saat Jokowi bakal menjadikan 1 Muharam jadi hari santri.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memanggil politikus PKS Fahri Hamzah untuk dimintai keterangan terkait kicauannya di twitter yang mengumpat Jokowi 'sinting'. Fahri mengaku sudah menjelaskan kepada Bawaslu terkait statusnya di Twitter.
"Untuk memenuhi undangan dari Bawaslu permintaan klarifikasi terhadap twitter sebanyak 82 kata yang saya tulis untuk merespons janji salah seorang capres," ujar Fahri kepada wartawan di Kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis (3/7).
Menurut Fahri, kata sinting bukan menyerang secara personal terhadap Jokowi, melainkan terhadap janji-janji yang diucapkan oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif tersebut.
Selain itu, lanjut Fahri, apa yang disebutkan dalam twitter dengan kata sinting tersebut tidak serta merta menghina santri. Sebab, tegas Fahri, dirinya juga memiliki pesantren yang di dalamnya terdapat santri-santri.
"Saya tidak merasa bersalah pada santri. Saya punya pesantren bagaimana saya harus ambil sesuatu yang saya tak merasa melakukan itu, mustahil dong," tegas Fahri.
Diakui Fahri, dirinya khawatir terhadap banyaknya janji-janji yang diucap oleh Jokowi. Termasuk janji yang bakal menjadikan 1 Muharam sebagai hari santri nasional. "Saya tak maksudkan kepada individu, tapi janji yang dibuatnya," tandasnya.