Dipimpin Ratu Atut, angka pengangguran di Banten masih tinggi
Rano mengungkapkan hal itu saat peresmian PT Krakatau Posco, perusahaan baja kerjasama Indonesia-Korea, di hadapan SBY.
Wakil Gubernur Banten Rano Karno mengatakan angka pengangguran di provinsinya masih tinggi. Rano mengungkapkan hal itu saat peresmian PT Krakatau Posco, perusahaan baja kerjasama Indonesia-Korea, di hadapan Presiden SBY.
"Jumlah pengangguran di Provinsi Banten yang sementara ini masih cukup besar, yaitu mencapai 9,90 persen," ujar Rano di kawasan Krakatau Steel, Cilegon, Banten, Senin (23/12).
Krakatau Posco menanamkan investasinya di proyek ini cukup besar yakni hampir 6 miliar dollar Amerika. Untuk itu, Rano berharap, PT Krakatau Posco dapat membuka lapangan pekerjaan buat pengangguran yang ada di Banten.
"Nilai investasi yang cukup besar tersebut diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi Banten, tetapi juga dapat memberikan kontribusi terhadap pengurangan jumlah pengangguran di Prov Banten yang sementara ini masih cukup besar, yaitu mencapai 9,90 persen," ujar Rano.
Menurut Rano, industri baja di Banten merupakan salah satu industri unggulan daerah Provinsi Banten selain di samping 4 industri unggulan lainnya, yaitu industri petrokimia, produk tekstil, alas kaki, dan makanan. Data BPS tahun 2012 hampir separuh PDRB Banten yaitu sebesar 45,95 persen di dominasi oleh sektor industri pengolahan.
"Industri besar dan menengah di Provinsi Banten sampai saat ini berjumlah 1.694 unit dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 474.521 orang yang berkonsentrasi di Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Cilegon, dan Kota Tangsel," paparnya.
Sedangkan jumlah industri kecil sampai saat ini, lanjut Rano, berjumlah 96.367 unit menyerap tenaga kerja sebanyak 676.484 orang.
"Data ini menggambarkan bahwa sektor industri menjadi sektor andalan dan bahkan memiliki peran yang sangat besar dlm membentuk struktur perekonomian dan penyerapan tenaga kerja di Provinsi Banten," jelasnya.