Dipuji SBY soal lelang jabatan, Jokowi merendah
"Saya nggak mau ngeklaim ide," ujar Jokowi.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengapresiasi langkah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ) yang melakukan lelang jabatan untuk jabatan-jabatan teknis. Jokowi mengatakan ide lelang jabatan tersebut disesuaikan dengan Rancangan Undang-undang (RUU) Aparatur Sipil Negara di Kementerian PAN dan RB.
"Ide dari banyak pihak. Dari Kemen PAN, dari kita, dari akademisi. Saya nggak mau ngeklaim ide," ujar dia di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (29/11).
Menurut dia, saat ini yang paling penting lelang jabatan tersebut adalah transparansi jabatan. Namun, lanjut dia, lelang jabatan tersebut juga perlu dievaluasi efektivitasnya terhadap pembenahan birokrasi.
"Kalau lebih transparan iya, hanya sampai mana efektivitasnya saya belum ngerti. Kan harus evaluasi terlebih dahulu," kata dia.
Jokowi menambahkan hingga saat ini belum bisa berkomentar apa-apa jika lelang jabatan tersebut dicontoh oleh pemerintah daerah yang lainnya. Untuk mengetahui efektivitas pelelangan jabatan tersebut, dia meminta masyarakat untuk ikut menyurvei terkait pelelangan jabatan.
"Yang paling penting itu ada manfaat atau nggak. Kalau iya, diteruskan lagi untuk kepala dinas dan puskesmas," pungkas dia.
Seperti diberitakan, Presiden SBY memuji usaha Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperbaiki birokrasi ibu kota. Salah satunya yang berhubungan dengan seleksi dan promosi terbuka alias lelang jabatan.
"Saya mengapresiasi Pemerintah Daerah yang telah menjalankan sistem lelang jabatan," kata SBY dalam pidato yang dibacakan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Azwar Abubakar saat upacara Hari Korpri di silang tenggara Monumen Nasional, siang tadi.