Dirazia petugas, PSK di Semarang sembunyi di losmen
Diduga kuat, razia petugas bocor sehingga membuat para penghuni panti pijat kabur.
Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Semarang menjaring belasan pekerja seks komersial (PSK) yang masih nekat mangkal di ruas jalan raya kota Semarang. Tak hanya itu saja, wanita tuna susila tersebut juga kedapatan mangkal di losmen-losmen pinggir jalan kota tersebut.
Pantauan merdeka.com, sejumlah petugas Satpol PP mendapati PSK bertubuh mungil tengah bersembunyi di balik kamar sebuah losmen Jalan Tanjung Semarang. Tak hanya itu saja, beberapa 'kupu-kupu malam' juga kedapatan tengah mangkal di pinggir Jalan Imam Bonjol Semarang Utara.
Razia petugas pada Jumat (31/10) itu dimulai pukul 08.00 hingga Sabtu pagi tadi. Setelah itu, petugas Satpol PP yang berangkat dengan beberapa mobil dan sebuah truk bergerak menuju Jalan Unta yang disinyalir menjadi pusat bisnis pijat plus-plus.
Namun sayangnya, setibanya di lokasi petugas mendapati sejumlah gubuk panti pijat dan karaoke tengah tutup. Seorang warga setempat mengatakan, selama ini ada 22 panti pijat yang melayani praktik pijat plus-plus yang beroperasi di jalan tersebut.
Diduga kuat, razia petugas bocor sehingga membuat para penghuni panti pijat itu kabur.
"Dulu pernah ditertibkan, sampai-sampai bangunannya dirobohkan. Tapi selang sebulan kemudian, bangunan-bangunan panti pijat dan karaoke di sini kembali dibangun dan tetap dipakai oleh pemiliknya," keluh wanita berjilbab tersebut yang ikut melihat penertiban panti pijat.
Kepala Satpol PP Semarang Endro, mengatakan, razia petugasnya kali ini untuk memberantas penyakit masyarakat khususnya PSK yang kerap mangkal di jalan protokol kota Semarang. Petugasnya juga merazia panti pijat dan karaoke di Jalan Unta Raya Kecamatan Gayamsari.
"Apalagi, dua bulan lagi sudah memasuki perayaan Natal dan Tahun Baru. Makanya, kita tertibkan semua wanita tunasusila yang masih mangkal di sini," kata Endro, kepada wartawan, di Semarang Jawa Tengah, Sabtu (1/11).
Endro mengungkapkan, razia cipta kondisi menjelang akhir tahun ini untuk menegakkan Perda Prostitusi dan Pelacuran di Semarang. "Kita menjaring 18 PSK di losmen Jalan Tanjung dan Jalan Imam Bonjol. Karena jumlahnya banyak, maka akan digiring ke Panti Wanita Utomo di Kota Solo," tegasnya.