Direktur Penyidikan KPK ungkap gesekan soal perekrutan penyidik dari Polri
Pansus Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengundang Direktur Penyidikan KPK Brigjen Aris Budiman. Jenderal polisi bintang satu itu buka-buka soal gesekan dalam perekrutan penyidik.
Pansus Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengundang Direktur Penyidikan KPK Brigjen Aris Budiman. Jenderal polisi bintang satu itu buka-buka soal gesekan dalam perekrutan penyidik.
Dia mengungkapkan ada kelompok di KPK yang tidak setuju jika penyidik dari Korps Bhayangkara. Padahal, lanjutnya, sudah diusulkan sejumlah perwira menengah berpangkat AKP dan Kompol yang layak ditugaskan di KPK.
"Ditentang dengan kelompok yang tak setuju," katanya dalam rapat di Gedung DPR, Selasa (29/8) malam. Namun Aris menolak menyebut nama penyidik yang melakukan penolakan.
Menurutnya, banyak perwira Polri yang baik, terpelajar yang ingin punya kesempatan berkarya di KPK. "Karena melihat prestasi KPK selama ini," tuturnya.
"Ini tidak disetujui dalam satu rapat. Mereka tak setuju. Kami berkumpul dengan semua penyidik. Memang ada penyidik yang keras tentang apa yang saya usulkan," tambahnya.
Dia mengatakan sejumlah alasan disampaikan oleh kelompok kontra penyidik Polri. "Alasan dikemukakan pangkat kompol datang tidak efektif dalam bekerja. Masuk bisa ganggu stabilitas kerja," tandasnya.