Disebut kafir oleh FPI, Ahok gandeng ulama se-Jakarta
Ahok menuding FPI ditunggangi kelompok politik tertentu untuk menyerang dirinya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyelenggarakan silaturahmi untuk merayakan Tahun Baru Hijriah, 1 Muharam 1436 H. Dengan mengambil tema 'Tahun Baru Hijriah Merupakan Momentum Perubahan Untuk Mewujudkan Kota Jakarta yang Aman, Nyaman dan Religius'.
Acara yang diselenggarakan di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta ini dihadiri alim ulama se-DKI Jakarta. Bahkan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Imam Besar Masjid Istiqlal Ali Mustofa Yakub menghadiri acara ini.
Ada sekitar 150 ulama yang hadir di acara silaturahmi itu. Uniknya, Ahok sempat curhat dia sering disebut kafir oleh Front Pembela Islam (FPI).
Ahok mengatakan, mimbar yang biasanya digunakan untuk menyampaikan tausiah, jangan digunakan untuk politis. Ada beberapa pihak yang menggunakannya untuk menghina dirinya sebagai calon pemimpin kafir.
"Mimbar itu seharusnya digunakan untuk mengajarkan yang baik, mengajarkan bagaimana hubungan manusia dengan Tuhan. Tapi sekarang ada beberapa oknum yang menggunakan mimbar untuk dipakai politik dan cuma dipakai untuk ngatain Plt Gubernur sebagai seorang kafir," curhat Ahok.
Berikut kisah Ahok mencoba merangkul para ulama di Jakarta:
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Apa yang ingin ditampilkan film tentang Ahok? Dalam cerita ini, kita akan melihat bagaimana Ahok menjadi sosok yang kita kenal sekarang dan hubungannya dengan ayahnya, Kim Nam, seorang pengusaha tambang di Belitung Timur.
-
Bagaimana Ahok dan Puput Nastiti Devi menunjukkan kebersamaan saat berlibur? Mereka pun membagikan potret momen-momen kebersamaan saat liburan di akun Instagram miliknya.
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
Curiga FPI dibayar
Ahok curiga penggunaan mimbar untuk kepentingan politis ini hanya berlatar belakang imingi-imingi uang. Sebab ini sangat bertentangan dengan ajaran agama yang menginginkan keindahan dan kedamaian.
"Saya curiga sekelompok ini mengajarkan yang baik atau hanya aksi karena diiming-imingi duit. Front Pembela Islam, saya enggak tahu Islam mana yang dibela? Islam yang saya tahu, tidak membunuh dan tidak mengajarkan kekerasan. Saya mohon maaf sengaja curhat di sini," jelas Ahok.
FPI sering menggunakan kekerasan saat menggelar demonstrasi. Saat ini Habib Novel yang menjadi koordinator aksi FPI sudah ditahan polisi.
Ahok mengaku lebih islami dari FPI
Ahok bingung dengan tindak tanduk Front Pembela Islam (FPI). FPI menyampaikan keluhannya menggunakan tindak kekerasan. Padahal. Islam tidak mengajarkan kekerasan.
"Banyak teman saya bilang kalau saya lebih Islam dibanding orang yang Islam tapi mengaku-ngaku Islam," ujarnya di depan alim ulama se-DKI Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (29/10).
Ahok mengungkapkan, salah satu tujuannya menjadi pejabat untuk memenuhi otak, perut, dan dompet warga. Sehingga tidak akan terbesit untuk melakukan korupsi. Mengenai dirinya belum masuk ke Islam, dia tidak mengetahuinya. Sebab Hidayah adalah milik Tuhan.
"Saya ini tinggal kerja keras dan tidak mencuri demi bermanfaat bagi orang banyak. Tapi jangan tanya kenapa saya tidak mendapat hidayah, jangan menyalahkan saya (dapat hidayah). Marah saja sama Tuhan, kenapa enggak beri Ahok hidayah," jelasnya.
Sindir Islam KTP
Ahok berharap semua umat Muslim bisa mempelajari dengan baik. Dia menduga masih banyak umat islam yang belum mengerti gerak-gerakan salat.
Padahal mereka sudah memiliki identitas beragama Islam semenjak masih kecil. Bahkan, dia mengatakan, ada kawannya sewaktu di dewan memiliki kasus serupa.
"Yang paling merepotkan kalau KTP Islam dari kecil, tapi tidak pernah belajar Salat, tidak pernah baca Al-Quran, dan tidak ada niat naik haji. Kalau sudah besar baru mau tobat, susah ngajarinnya. Saya punya teman di DPR yang suka pakai peci dan baju koko, tapi gerakan salatnya salah," ujarnya sambil tertawa.
Jadi saya minta bapak ibu tidak hanya bikinin seremonial tapi bagaimana mendorong warga DKI tidak buta Alquran," ujar Ahok.
Setelah memberantas buta Alquran, Ahok yang berkeyakinan Nasrani ini juga menginginkan anak berusia 12 tahun di Jakarta bisa menyelesaikan (khatam) Al-Quran. Selain itu, dia juga mengharapkan mereka dapat memahami isinya, bukan sekadar menghafalnya.
FPI tak diundang
Pemprov DKI Jakarta mengadakan silaturahmi bersama alim ulama se-DKI Jakarta untuk memperingati Tahun Baru Hijriah. Namun di antara tamu undangan yang hadir, tidak terlihat Front Pembela Islam (FPI) dan Imam Besar FPI Rizieq Shibab dalam acara tersebut.
Ahok enggan menerangkan apakah mereka diundang atau tidak. Namun, asisten Sekda Bidang Kesejahteraan Masyarakat DKI Jakarta Bambang Sugiyono mengatakan, FPI dan Rizieq tidak masuk dalam daftar undangan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Kepala Biro Dikmental DKI Jakarta Budi Utomo menjelaskan, acara ini bertujuan untuk memfasilitasi keinginan audiensi ulama audiensi bersama Ahok. Dan dia menjelaskan, silaturahmi ini sudah menjadi acara tahunan setiap Tahun Baru Hijriah.
Mengenai tidak diundangnya FPI, Budi mengungkapkan, bukan dikarenakan keputusan menolak Ahok untuk menjadi gubernur DKI Jakarta. "Kalau FPI memang kebetulan tidak diundang, mungkin akan diundang di forum silaturahmi berikutnya," tutupnya.
Ahok ingin semua warga Jakarta naik haji
Ahok mengharapkan setiap umat muslim dapat menunaikan ibadah haji. Sehingga, dia meminta kepada Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin untuk membatasi seseorang untuk naik haji berkali-kali.
"Saya selalu yakin kalau orang punya gelar haji itu jauh dihargai, daripada yang belum haji. Makanya saya harap Menag untuk membuat peraturan tentang haji, (jamaah haji) yang sudah berkali-kali (naik haji) mengalah untuk jamaah baru, yang belum pernah naik haji," ujarnya di hadapan alim ulama di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (29/10).
Permintaan ini diajukan karena dirinya kesulitan untuk memberikan bantuan kepada penjaga masjid dan makam. Sebab mereka harus mengantre untuk mendapatkan giliran menunaikan ibadah haji.