Diskusi Karl Marx di Kampus ISBI Bandung dibubarkan FPI
Penyelenggara menyatakan rangkaian acara tetap digelar hingga 18 Mei mendatang.
Organisasi masyarakat dari Front Pembela Islam (FPI) kabarnya membubarkan diskusi pemikiran Karl Marx, digagas Lembaga Pers Mahasiswa Daun Jati, di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung. Alasan pembubaran lantaran kegiatan itu dinilai berpotensi memecah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pembubaran diskusi diikuti sekitar 70 peserta dari kampus seni itu dilakukan pada Selasa (10/5), pukul 11.00 WIB. Sebelum pembubaran dilakukan, massa FPI sempat melakukan dialog. Hanya saja, mereka ngotot menyebut diskusi tidak bisa dilanjutkan karena dianggap mengusung ideologi komunisme.
Menurut Pemimpin Umum dari LPM Daunjati ISBI Bandung, Mohamad Chandra Irfan, menampik tuduhan itu. Dia menyatakan tidak ada penyebaran ideologi seperti dimaksud massa FPI.
"Dari mana PKI-nya? Kami hanya kelas pemikiran Karl Marx. Enggak ada gerakan politik di sini. Karena ini hanya pengetahuan saja," kata Irfan kepada merdeka.com, Rabu (11/5).
Irfan mengatakan, kegiatan Sekolah Marx dengan tema, 'Memahami Seni Lewat Pemikiran Karl Marx', merupakan kegiatan sudah berjalan sejak Februari, dan berakhir Mei 2016. Lingkupnya pun digelar di mimbar kampus.
Massa FPI kemarin sempat datang satu per satu mengenakan pakaian preman. Namun, teriakan-teriakan supaya gelaran itu dibubarkan semakin kencang terdengar. Ternyata massa itu ada sekitar 50 orang yang ingin merangsek masuk. Menurut dia, teriakan itu membikin mahasiswa tersulut emosinya. Adu mulut sempat terjadi karena LPM Daun Jati berkeras diskusi harus tetap digelar.
"Dari FPI ada yang datang dan menghampiri, 'Bubarkan saja. Kalian PKI.' Saya bilang, 'saya Islam. Dari mana PKI-nya.' Dia malah ngusir saya. Saya bilang, 'kamu yang keluar, ini kampus saya," ujar Irfan dengan nada meninggi menirukan saat kejadian.
Irfan menyayangkan sikap polisi lantaran tidak tegas dengan tindakan FPI. Polisi dianggap tidak menjamin hak demokratis, apalagi kegiatan dilakukan di lingkungan kampus pesertanya juga terbatas.
"Polisi kemarin kikuk. Malah ada yang minta kami keluar. Loh ini kampus saya kok malah saya yang keluar. Akhirnya kami di suruh di dalam saja," ucap Irfan.
Meski kondisi sempat memanas, tetapi menurut Irfan tidak ada kontak fisik secara langsung. Suasana mulai mereda satu jam kemudian, usai pihak kampus memberikan surat pernyataan pemberhentian kegiatan 'Sekolah Marx' kepada ormas FPI. Selepas itu, FPI membacakan surat pernyataan dari kampus yang diteken Wakil Rektor III, Suhendi Afriyanto.
Irfan menyatakan, kegiatan 'Sekolah Marx' digelar atas persetujuan pihak kampus ISBI Bandung, di bawah Wakil Rektor I, Benny Yohannes. Menurutnya, rangkaian kegiatan baru akan berakhir 18 Mei mendatang.
"Kami tetap akan menggelar pada 18 Mei nanti. Karena itu sekaligus juga penutupan," imbuh Irfan.
Irfan berharap, kepolisian bisa menjamin keamanan kegiatan pamungkas, yang rencananya bakal langsung dihadiri pembicara absen pada Selasa kemarin.
Baca juga:
Marak atribut palu dan arit dianggap sebagai ajang adu domba
Jokowi minta penyebar paham komunis dihukum
Polri sebut paham komunis tak sejalan dengan bangsa Indonesia
Ketua MPR: Jangan terlalu reaktif menyikapi soal palu arit
Mendagri: Ormas anti-Pancasila silakan pergi dari Indonesia
Asal usul lambang palu dan arit hingga jadi simbol komunis
-
Siapa yang mengisi kuliah kebangsaan di FISIP UI? Calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo mengisi kuliah kebangsaan di FISIP UI, Senin (18/9)
-
Siapa Ipda Febryanti Mulyadi? Nama Ipda Febryanti Mulyadi sedang menjadi sorotan publik, setelah kehadirannya viral lewat sejumlah video di TikTok yang tayang ribuan kali. Wanita berhijab ini, salah satu polwan termuda lulusan Akademi Kepolisian (Akpol), telah menorehkan prestasi gemilang sebagai Kepala Unit Kejahatan & Tindak Kekerasan (Kanit Jatanras) di Polres Klaten.
-
Siapa yang membimbing mahasiswa FSRD IKJ? Para mahasiswa di FSRD IKJ ini dibimbing oleh para pengajar (dosen) yang berkualitas standar Dikti Kemdikbud RI yang berstandar kompetensi mumpuni.
-
Apa yang disuarakan oleh Anggota BKSAP DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin di Forum Kerja Sama di Wilayah Asia-Pasifik di Bidang Kesehatan Universal? “Tidak mungkin kita bicara soal krisis kesehatan tanpa melihat situasi yang terjadi di Palestina. Kita tahu bahwa serangan militer telah menewaskan lebih dari 13.000 warga Palestina, termasuk perempuan, anak-anak, lansia, dan difabel. Bahkan, serangan ini juga menargetkan 4 (empat) rumah sakit besar di Gaza, tak terkecuali rumah sakit Indonesia. Hal ini kemudian memicu lebih dari 50.000 pasien yang tak bisa tertangani secara maksimal, ” tegas Puteri dalam Forum Kerja Sama di Wilayah Asia-Pasifik di Bidang Kesehatan Universal, Jumat (25/11).
-
Apa yang menjadi harapan Puan Maharani mengenai praktik demokrasi di Indonesia? Puan berharap praktik demokrasi di Tanah Air akan dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.