Ditolak warga, pelepasan nyamuk UGM ditunda
Warga Sleman mengaku takut pelepasan nyamuk untuk riset itu akan membahayakan warga.
Pihak Universitas Gadjah Mada berencana melepaskan nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia di Sleman untuk kepentingan riset Eliminate Dengue Project/EDP Yogyakarta. Namun warga menolak mentah-mentah rencana ini. Pelepasan nyamuk pun terpaksa ditunda.
Rencananya tim EDP akan melepaskan nyamuk tersebut pada pukul 9 pagi tadi di Karangtengah, Gamping, Sleman, namun dari pantauan warga hal pelepasan tidak jadi dilakukan.
Ahmad Maruf salah satu warga Karangtengah mengatakan pihaknya memang sudah mengirimkan keberatan jika nyamuk tersebut akan dilepas di lingkungan tempat tinggalnya kepada sejumlah perangkat desa, Rektor UGM dan Bupati Sleman.
Dari informasi yang Maruf dapatkan, pelepasan ditunda karena rektor UGM menunggu berkoordinasi dengan Bupati Sleman.
"Saya tadi sudah dapat informasi dari Prof Ali Agus, dia sedang bersama rektor UGM tadi pagi dan dapat info pak rektor menunda pelepasan," kata Maruf sembari menunjukan pesan singkat dari Prof Ali Agus salah satu dosen UGM yang dikenalnya.
Meski demikian pihaknya masih perlu menunggu kepastian soal pelepasan nyamuk tersebut apakah hanya ditunda atau akan dibatalkan.
"Kami masih akan menunggu kepastiannya bagaimana," pungkas Maruf.
Menurutnya, selama ini pihak EDP tidak melakukan sosialisasi secara menyeluruh ke warga. Sehingga banyak warga yang asal tanda tangan surat persetujuan untuk pelepasan nyamuk.
"Banyak warga yang tanda tangan itu hanya karena pekewoh, karena didatangi berkali-kali, akhirnya asal tanda tangan saja," ujarnya.
Namun setelah mendapat pemahaman, banyak warga yang enggan untuk dijadikan kelinci percobaan dalam riset tersebut.
"Menurut risetnya, nyamuk itu akan mencegah perkembangan nyamuk aides aigety penyebab DB, tapi apa riset itu sudah terbukti? Sosialisasi harus clear dan terbuka, jangan satu-satu warga didatangi. Kita ya nggak mau jadi kelinci percobaan," lanjut Maruf.
Maruf berharap, tim EDP UGM bisa kembali melakukan sosialisasi, jangan karena ada warga yang setuju, lantas nyamuk dilepas di sekitar lingkungan warga.
"Apa nyamuk itu bisa di stop jangan datang ke rumah yang tidak setuju, kan ya gak bisa, jadi perlu sosialisasi lagi, tapi kalau jadi kelinci percobaan kami jelas akan menolak," ungkapnya.