Diundang tim Ahok-Djarot, Ketua KPU & Bawaslu DKI diberi Rp 3 juta
Diundang tim Ahok-Djarot, Ketua KPU & Bawaslu DKI diberi Rp 3 juta. "Tugas penyelenggara pemilu melayani, masa terima honor. Yang merasa kepantasannya tinggi, masa nerima gitu loh," kata Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta Sumarno dan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Mimah Susanti pernah mendatangi rapat kerj tim sukses pasangan calon nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat beberapa waktu lalu.
Dalam sidang pelanggaran kode etik Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Sumarno mengatakan dirinya dan Mimah menerima honor dari acara itu.
"Memang kami menerima honor, kemudian kami langsung serahkan kepada driver dan kebetulan dia ada perlu kemudian katanya juga untuk perbaikan," kata Sumarno dalam sidang etik di Gedung Nusantara IV, Kawasan Parlemen, DPR, Kamis (30/3), Jakarta.
Jawaban Sumarsono, langsung dikritik Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie yang memimpin jalannya sidang.
"Ini sepele tapi bisa jadi besar. Sekarang belum dilarang. Ke depan boleh dievaluasi. Tugas penyelenggara pemilu melayani, masa terima honor.Yang merasa kepantasannya tinggi, masa nerima gitu loh," tegur Jimly.
Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Saut Hamonangan Sirait, mencecar pengakuan Sumarno pada Mimah.
"Dapat berapa honor?" kata Saut.
"Rp 3 juta," jawab Mimah.
"Dilaporkan enggak ke KPK?" sambung Saut.
"Udah dipotong pajak," sambung Mimah.
Usai sidang, Sumarno menambahkan, uang itu diberikan panitia acara. "Oh itu panitia. Panitia pada itu biasanya memang kalau ada tim mengundang tim satu dua tiga dan sebagainya itu ada tapi juga enggak selalu. Enggak ada juga sering juga," katanya.
"Iya kan tadi sudah saya sampaikan tadi ada yang kadang kita menerima honor, ada yang tidak itu tergantung panitianya. Ya sekitar segitulah (3 juta)," kata Mimah.
Sumarno menegaskan, jumlah yang diterima juga masih dalam batas kewajaran. Selama ini, katanya, memang belum ada aturan yang jelas terkait penerimaan honor ketika dipanggil sebagai narasumber.
"Selama ini belum ada aturan yang jelas dan masih besarnya yang diterima juga masih sangat sangat wajar kan ada standar namanya itu masih sangat wajar kecuali saya nerima Rp 50 juta-Rp 100 juta," ungkapnya.
Dia menambahkan bahwa DKPP memberikan saran kepada KPU Pusat. Bahwa sebaiknya dibuat peraturan yang jelas tentang penerimaan honor ketika dipanggil sebagai narasumber.
"DKPP itu memberikan satu rekomendasi kepada KPU Pusat untuk mengatur itu. Kalau misalnya tidak diperbolehkan dan kemudian ada komisioner yang diundang kemudian menerima itu pasti pelanggaran. Jadi memang harus ada ketentuan itu," tutupnya.
Baca juga:
Djarot nilai program rumah tanpa DP Anies-Sandi hanya awang-awang
Djarot nilai KJP Plus Anies-Sandi hanya angin surga
Ketua KPU DKI: Saya pasang foto aksi 212 karena estetika
Organisasi sayap PDIP: Kemenangan Ahok-Djarot harga mati buat kami
Djarot harap debat kedua tidak menyerang karakter pribadi
Ahok-Darot di mata Keenan Pearce: He's my guy!
Bantah tak netral, Ketua KPU DKI sudah coba hindari Anies di TPS 29
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.