Dosen UNS Bikin APD dari Jas Hujan Dilengkapi Power Bank
Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Darmawan Ismail, membuat alat pelindung diri (APD) yang diklaim lebih murah dan nyaman. Bahkan APD berbahan baku jas hujan ini juga dilengkapi power bank untuk keperluan pemakaian.
Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Darmawan Ismail, membuat alat pelindung diri (APD) yang diklaim lebih murah dan nyaman. Bahkan APD berbahan baku jas hujan ini juga dilengkapi power bank untuk keperluan pemakaian.
"APD ini kami beri nama Surgeons of UNS Protective Equipment (SUNS Proque)," ujar Darmawan, Rabu (1/4).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
Darmawan mengatakan bahwa seiring dengan merebaknya Covid-19 di Indonesia termasuk di Solo, membuat tenaga medis harus mengenakan APD dalam merawat pasien tersebut. Hal ini dilakukan karena penyebaran Covid-19 sangat cepat. Namun yang menjadi permasalahan saat ini, ketersediaan APD di beberapa Rumah Sakit (RS) sangat minim. Bahkan di beberapa kota APD sulit didapat. Atas dasar itulah, Dr. Darmawan dan tim berinisiatif membuat baju yang ditujukan untuk tenaga medis yang bisa digunakan untuk APD.
Dia mengatakan APD yang dibuat oleh timnnya ini bahannya mudah didapat serta biaya produksi ya juga murah. Dia dan tim membuat prototipe APD SUNS Proque kurang lebih selama satu pekan. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan antara lain celana dan jas hujan terusan.
"Alat dan bahan lain yang diperlukan untuk membuat APD bertangan dengan penutup kepala ini adalah plastik mika dan bando plastik, lem tembak, gunting, plastik boks dan penutupnya, double tape plester, kassa penyaring air yang terkecil dan spons halus, air deterjen dan potongan handscoen atau kertas plastik," katanya.
Dia menjelaskan, alasan memilih jas hujan karena bahan tersebut tidak tembus air, sehingga meminimalisir cairan masuk ke tubuh. Cara membuatnya sangat mudah, hanya dibutuhkan waktu sekitar satu jam untuk satu baju APD.
Lebih lanjut ia menerangkan, APD ini bisa menutup seluruh bagian tubuh termasuk tangan dan wajah. Kemudian untuk meminimalkan airborne maka dibuat air filtrator yang praktis dan mudah diganti.
"Jalur inspirasi dan ekspirasi (relatif) terpisah. Kemudian anggota tubuh atas dan seluruh bagian depan kepala tertutup rapat (kedap udara). Ini bermanfaat menghilangkan kemungkinan penempelan akibat terlemparnya dropler di kulit wajah rambut dan mukosa (mata, mulut dan hidung) serta menghilangkan kemungkinan terisapnya sumber infeksi dari area kerja," katanya lagi.
Kemudian air filtrator ini menggunakan spons dan air deterjen. Alasan memilih spons, menurutnya, karena serabutnya padat dan tidak beraturan. Sehingga filtrasi lebih maksimal, membantu kelembaban udara, membantu mengatur suhu dan memberi bau wangi.
Untuk lokasi air filtrator, lanjut dia, berada di tengkuk agar membelakangi lokasi kerja serta menjauhi sumber infeksi, jauh dari hidung sehingga aman untuk disiram air deterjen atau bahan antiseptik. Sedangkan jalur ekspirasi terpisah dan mengarah ke belakang untuk membuang kelembaban dan panas.
"Baju APD ini didesain atas bawah sehingga jika ingin BAB atau BAK tidak perlu lepas seluruh pakaian. Terdapat internal mini fan yang membantu mengisap udara luar melalui air filtrator sehingga pengguna lebih ringan saat inspirasi dan tahan lebih lama," imbuhnya.
Untuk biaya yang digunakan sebesar Rp79.900. Namun karena APD ini dilengkapi dengan powerbank, maka ditambah dengan biaya pembelian powerbank sekitar Rp100.000.
"Bagi yang berminat dengan APD SUNS Proque, bisa langsung menghubungi tim kami. Kami berharap APD SUNS Proque ini bisa bermanfaat dan bisa membantu tenaga medis dalam menangani pasien khususnya pasien dengan penyakit menular seperti Covid-19 ini," pungkasnya.
Baca juga:
3 Fakta Menarik APD Berstandar WHO yang Diproduksi di Probolinggo
DPR Bakal Kawal Distribusi Alat Pelindung Diri Bagi Tenaga Medis
Tersisa 800 Unit, Tenaga Medis di Jawa Barat Butuh 30 Ribu APD Tambahan
Curhat Dokter Tangani Pasien Covid-19 Tanpa APD Lengkap Serasa Mau Mati Konyol
Galeri Busana di Banyumas Produksi Baju Hazmat Gratis Untuk Tenaga Medis