Drawing Piala Dunia U-20 Batal, Guru Besar Unud: Bali Jelas Rugi
Pengamat sekaligus Guru Besar Pariwisata Universitas Udayana (Unud), I Putu Anom menyayangkan Pulau Bali batal menjadi tuan rumah official drawing atau pengundian grup Piala Dunia U-20.
Pengamat sekaligus Guru Besar Pariwisata Universitas Udayana (Unud), I Putu Anom menyayangkan Pulau Bali batal menjadi tuan rumah official drawing atau pengundian grup Piala Dunia U-20.
Rencana awal pengundian grup timnas peserta Piala Dunia U-20 2023 digelar di Gedung Ksirarnawa Taman Werdhi Budaya Art Center, Jumat (31/3) mendatang.
-
Apa yang sedang dihadapi Timnas Indonesia U-20? Timnas Indonesia U-20 akan berhadapan dengan Thailand U-20 dalam ajang Seoul Earth On Us 2024 pada hari Jumat, 30 Agustus 2024.
-
Di mana pertandingan Timnas Indonesia U-20 melawan Korea Selatan U-20 berlangsung? Dalam pertandingan terakhir di Mokdong Stadium, Seoul, pada Minggu malam (1/9/2024), Timnas Indonesia U-20 harus menelan kekalahan telak dengan skor 0-3.
-
Siapa pelatih dari Timnas Indonesia U-20? Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri, berjanji untuk merotasi skuadnya pada pertandingan selanjutnya.
-
Siapa pelatih dari Timnas Indonesia U-20 ? Skuad Timnas Indonesia U-20 terdiri dari: Ikram Algiffari; Meshaal Hamzah Osman, Kadek Arel, Iqbal Gwijangge; Alfharezi Buffon, Figo Dennis, Tony Firmansyah, Dony Tri Pamungkas; Arlyansyah Abdulmanan, Ousmane Maiket Camara, dan Riski Afrisal. Pelatih yang memimpin adalah Indra Sjafri.
-
Kapan Timnas Indonesia U-20 akan menghadapi Korea Selatan U-20? Di pertandingan terakhir Seoul Earth on Us Cup 2024, Timnas Indonesia U-20 akan menghadapi tuan rumah, Timnas Korea Selatan U-20, di Mokdong Stadium pada Minggu (1/9/2024) sore WIB.
-
Siapa yang menjadi pelatih Timnas Indonesia U-20? Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri, memberikan pernyataan setelah timnya mengalami kekalahan dari Timnas Thailand U-20 dalam ajang Seoul Earth on Us Cup 2024.
Anom mengatakan, setelah G20 di 2022 Bali diharapkan bisa menyelenggarakan ragam event sehingga bisa mendorong pariwisata.
"Kan begitu intinya. Kalau ini sudah bagus ada event ajang sepak bola untuk U-20 dan ini bagus sekali sebenarnya. Tapi, yang mendadak kemarin itu kan gara-gara Israel, dalam artian tidak diterima, yang baru saya tahu beritanya itu dari Gubernur Bali dan Gubernur Jawa Tengah. Alasannya mereka, kita tahulah alasannya," kata Anom saat dihubungi, Selasa (28/3).
Dia juga menyebutkan, bahwa dengan adanya hal itu pihaknya dan para pelaku industri pariwisata di Bali banyak yang terkejut. Karena lima hari sebelum official drawing terjadi pembatalan.
"Kalau batal sekali, sudah jelas dampak kepada kita komponen pariwisata. Kalau, sepak bola dunia tidak hanya delegasi yang datang tapi suporter juga datang, dan itu berputar dari berbagai negara itu peserta maupun suporter lain. Itu putaran uang triliunan bukan sedikit untuk Indonesia," ujarnya.
"Iya kita di Bali, jelas rugi dari segi pariwisata. Itu kan urusan gubernur kami, kita masyarakat sebenarnya dan saya sih welcome saja. Kalau itu, urusan dengan Israel itu kan urusan kewenangan (Pemerintah Pusat). Saya punya pola pikir, kalau urusan luar negeri itu kewenangan Pemerintah Pusat, lainnya halnya Pemerintah Pusat itu melarang," jelasnya.
Dia menganggap penolakan tersebut hanya disuarakan dari daerah, bukan menjadi sikap Pemerintah Pusat.
"Lain halnya kalau Indonesia total menolak, itu kan lain cerita. Kalau Bali menolak kan ada sesuatu, apakah Bali ini pilih-pilih terima wisatawan kan seperti itu. Tapi sebenarnya itu, dari pihak industri maupun kita dan masyarakat tidak seperti itu pendapatnya," ujarnya.
Dia juga menegaskan, bahwa event internasional seperti Piala Dunia berdampak sangat besar bagi daerah yang menjadi tuan rumah. Hal sebaliknya pun demikian, jika event tersebut batal digelar, maka banyak sektor yang akan merugi.
"Yang jelas industri dan masyarakat kita (dirugikan). Pariwisata, yang menyediakan jasa tidak hanya industri dalam artian private sektor, swasta dan masyarakat kita. Baik UMKM maupun daya tarik wisata semua dirugikan. Kan orang batal berkunjung," ujarnya.
Seperti diketahui, Gubernur Bali I Wayan Koster menolak Tim Nasional Sepak Bola Israel berlaga di Bali dalam ajang Piala Dunia U-20. Dia pun mengirimkan surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI.
Surat bernomor T.00.426/11470/SEKRET perihal Penolakan Tim Israel Bertanding itu ditandatangani Wayan Koster pada 14 Maret 2023.
"Kami mohon agar Bapak Menteri mengambil kebijakan untuk melarang tim dari negara Israel ikut bertanding di Provinsi Bali. Kami, Pemerintah Provinsi Bali menyatakan menolak keikutsertaan tim dari negara Israel untuk bertanding di Provinsi Bali," bunyi isi surat tersebut.