Driver Ojek Online di Denpasar Ikhlas Tempuh 40 Km, Antar Penumpang Tak Punya Uang
Seharusnya Iwan bisa mengantongi Rp250.000. Sesuai tarif yang tertera di aplikasi. Namun dia mengaku ikhlas dan tak mempermasalahkannya.
Iwan Sugito Pranoto (34), seorang driver Ojek Online di Denpasar mengantarkan seorang penumpang menuju Kabupaten Bangli, Senin (25/5). Jarak tempuhnya sekitar 40 Km
Iwan ikhlas tidak mendapatkan bayaran. Karena, penumpang itu tidak memiliki uang sepeserpun.
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? "Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung," kata Baaghastian.
-
Bagaimana driver taksi online tersebut menunjukkan emosinya? Dia lantas meminta ke penumpang wanita yang telah turun dari kendaraan miliknya kala itu agar dapat bersikap sopan. "Yang sopan dong, ini mobil bukan mobil lu," ujarnya.
-
Apa yang membuat driver taksi online tersebut emosi? "Kesal saat pintu mobil ditutup keras sama customer, driver ojol ini emosi," demikian dikutip dari keterangan unggahan akun Instagram @kabarnegri.
-
Apa kata-kata bijak dari driver muda tentang perjalanan? "Tidak masalah seberapa lambat Anda pergi selama Anda tidak berhenti."
-
Bagaimana warga di Cimanggis membantu driver ojol? Saat itu juga, diketahui warga berhasil mengumpulkan uang sejumlah Rp277 ribu. "Di Jalan Haji Icang banyak keluarga baik. (Bayarin) Orderan fiktif Rp277 ribu," ungkap salah satu warga di lokasi.
-
Bagaimana driver ojol tersebut menunjukkan kepeduliannya pada pengendara motor? Hal itu ditandai dengan kode acungan jempol dari si driver ke arah kamera.
"Iya, sampai dibuka kantong celananya nunjukin tidak punya uang," kata Iwan pria asal Surabaya, Jawa Timur ini, saat dihubungi, Selasa (26/5).
Seharusnya Iwan bisa mengantongi Rp250.000. Sesuai tarif yang tertera di aplikasi. Namun dia mengaku ikhlas dan tak mempermasalahkannya.
Iwan menceritakan, penumpang itu ternyata mantan narapidana yang baru dibebaskan dari sebuah Lembaga Pemasyarakatan. Penumpang itu mengaku tidak memiliki uang dan belum tentu diterima lagi oleh keluarganya.
"Saya tidak bisa bayar bapak. Baru lepas dari tahanan. Belum tentu keluarga menerima," terang Iwan menirukan ucapan penumpangnya.
Ayah dua anak ini juga menceritakan awal mula mengantar penumpang ke Bangli. Hari itu, Senin (25/5), sekitar pukul 14.00 Wita, dirinya sedang mengendarai sepeda motornya sambil menunggu orderan.
Sesampainya di depan Lapangan Lumintang, Denpasar, ada seorang laki-laki berusia 40 tahun berjalan kaki dan kemudian memanggilnya. Lelaki itu meminta Iwan mengantarnya ke Kabupaten Bangli untuk pulang ke rumahnya.
Karena saat itu orderan sedang sepi pesanan, Iwan setuju dan mengantar si penumpang. Di dalam perjalanan, Iwan sudah merasa ada yang aneh dengan penumpangnya. Karena, saat ditanya jawabannya seperti orang linglung dan duduknya terlihat tidak tenang.
"Saya sempat curiga pasien rumah sakit Bangli," jelasnya.
Firasat tak enak kembali muncul saat Iwan berhenti sesaat dan penumpangnya itu mengambil minumannya dan langsung menghabiskannya.
"Bapak saya haus, saya minta ya (Minuman). Diminum sampai habis lalu dibuang," ujar Iwan.
Kemudian, Iwan melanjutkan perjalanannya dengan tujuan Pasar Bangli. Setelah sampai, penumpang turun dan melepas helm dan penumpang itu meminta maaf dan mengatakan tak mampu membayar.
"Saya ikhlas dan tidak apa-apa, sudah firasat," ujar Iwan.
Baca juga:
Polisi Bantu Persalinan Seorang Tunawisma di Trotoar Jalanan Karawang
Imran Ichwani, Anak Tukang Bubur Ayam Keliling Berhasil Jadi Taruna Akmil
Dulu Jadi Tukang Parkir, Anak Penjual Nasi Ini Lolos Seleksi Anggota Polri
Mahasiswi Buka Lapak Sayuran Serba Rp5.000 di Depok
Perjuangan Serda Nurul Aisawa, Buruh Serabutan Kini Jadi Korps Wanita TNI AD
Salut, Pasangan Buruh Cuci Ini Berhasil Didik Anak Hingga Lulus Doktor di Jepang