Dua pemuda curi belasan helm saat Bali United vs PS Polri
Belasan helm itu dijual melalui situs jual beli online seharga Rp 50.000.
Ramainya masyarakat menonton kompetisi sepakbola Bhayangkara Cup dijadikan kesempatan bagi bagi dua maling helm, Maftu (22) dan Okik (22). Kedua pemuda asal Monang Maning, Denpasar, ini memanfaatkan dengan menggasak sejumlah helm layak jual pada sepeda motor diparkir di area luar Stadion Dipta, Gianyar Bali.
Keduanya akhirnya tertangkap tangan saat beraksi di laga antara Bali United melawan PS Polri, Minggu (27/3) malam lalu. "Mereka ditangkap warga saat sedang mencongkel sadel sepeda motor milik anggota keluarga Polri yang sedang menonton laga penentuan antara PS Polri dengan Bali United," ungkap Kanit I Polres Gianyar Ipda IGN Winangun, Selasa ( 29/3).
Sejak acara pembukaan Piala Bhayangkara, Polres Gianyar memang menerima belasan laporan pencurian helm. Ironisnya, korbannya sebagian besar anggota maupun keluarga polisi alias pendukung kesebelasan PS Polri.
Jajaran Buser Reskrim Gianyar, kata Winangung, cukup kesulitan untuk mengidetifikasi pelaku. Polisi mengakui bahwa para pelaku bisa dikatakan tergolong lihai.
"Untuk mengelabui petugas, mereka mengenakan seragam supporter bola. Setelah pertandingan mulai, mereka pun mulai beraksi," terangnya.
Sementara itu, seorang pelaku, Maftu, mengaku selama beraksi hanya berdua dengan Okik. Dalam beraksi mereka sudah paham posisi masing-masing. Secara bergiliran sebagai eksekutor dan pengawas situasi.
"Setelah helm kami dapatkan, kami buang ke semak-semak. Saat tengah malam atau besok paginya, baru kita ambil," ungkap Maftu.
Dalam satu malam, mereka mengaku mendapatkan 15 hingga 17 helm. Helm itu selanjutnya dijual ke sejumlah teman, ada juga melalui lewat situs jual beli online serta media sosial lainnya. "Saya jual mulai harga 50 ribu hingga 150 ribu rupiah," ungkapnya.
Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan pengembangan. Diduga pelaku juga melakukan aksinya saat laga piala Sudirman atau kompetisi lainnya yang di gelar di Stadion Dipta Gianyar, Bali.