Polri Bentuk Tim Urai Kemacetan Saat Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024
Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol. Aan Suhanan mengatakan, tim pengurai akan ada di setiap polda bertugas menyelesaikan permasalahan arus lalu lintas.
Polri menyebut, ada 193,6 juta orang yang akan melakukan perjalanan saat arus mudik dan balik lebaran, sehingga perlu diantisipasi jangan sampai terjadi kemacetan.
Polri Bentuk Tim Urai Kemacetan Saat Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri membentuk tim untuk mengurai kemacetan saat arus mudik dan balik Lebaran Idulfitri 1445H/2024 di sejumlah daerah.
Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol. Aan Suhanan mengatakan, tim pengurai akan ada di setiap polda untuk menyelesaikan permasalahan arus lalu lintas.
"Nanti di setiap polda mulai dari Banten sampai dengan Jawa Timur kami bentuk tim urai macet ini," kata Aan, Selasa (26/3).
Mantan Dirgakkum Korlantas Polri itu berharap, dengan dibentuknya tim urai kemacetan dapat membantu memperlancar arus lalu lintas atau pengendara yang mendapati gangguan pada saat arus mudik-balik.
"Nanti cara bertindaknya melakukan patroli sesuai dengan jam rawannya, kemudian apabila dari Command Center ada laporan gangguan, titik macet, tim ini yang akan turun untuk mengurai kemacetan," kata Aan.
Aan menyerahkan 500 unit kendaraan roda dua untuk tim urai di Polda Banten dan Polda Jawa Timur.
Kendaraan itu akan digunakan untuk mendukung kelancaran tugas tim urai.
"Hari ini kami penyerahan sepeda motor sebagai dukungan Korlantas kepada beberapa polda yang pada saat arus mudik sangat memerlukan dukungan operasional untuk kendaraan pengurai kemacetan,"
ucapnya.
merdeka.com
Aan menyebut, ada 193,6 juta orang yang akan melakukan perjalanan saat arus mudik dan balik lebaran, sehingga perlu diantisipasi jangan sampai terjadi kemacetan.
"Kami akan bentuk tim pengurai kemacetan, akan kami distribusikan 500 kendaraan roda dua untuk mendukung sub satgas urai macet sehingga bisa memaksimalkan, memperlancar, menjamin keselamatan masyarakat pada saat mudik," katanya.
Menurut dia, strategi untuk melayani masyarakat sangat diperlukan mengingat jalur darat masih menjadi primadona bagi para pemudik.
Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi (anev) tahun lalu, lanjut dia, banyak titik-titik yang menjadi masalah yang mengakibatkan kemacetan maupun perlambatan.
"Terutama untuk para pengemudi yang berhenti di bahu jalan atau mendapat gangguan," ujarnya, dilansir dari Antara.