Dua versi pengeroyokan geng motor di Makassar
Versi pertama dari korban pengeroyokan, dan versi kedua pengakuan dari para pelaku
Dari hasil pemeriksaan intensif, polisi mendapatkan dua versi pengeroyokan terhadap mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM). Versi korban menyatakan, korban bersama 12 rekannya sudah dibuntuti geng motor saat menuju ke rumahnya dari Hotel Horison, Makassar.
Di hotel itu, korban baru selesai menghadiri pelantikan pelajar-mahasiswa Pemuda Pancasila (PP).
"Korban setelah keluar dari hotel diikuti oleh 10 motor yang berboncengan, diduga pelaku pengeroyokan. Korban bersama rekannya dengan enam sepeda motor, tidak diketahui kenapa korban langsung jatuh dan dikeroyok," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Erwin Triwanto di Makassar, Minggu (15/4)..
Saat terjatuh, lanjut Erwin, para pelaku lantas memukulnya dengan menggunakan balok dan batu. Tak hanya itu, polisi juga menemukan anak panah yang tertancap di tubuh korban dari hasil olah TKP.
Sedangkan versi para pelaku menyebutkan, korban dan rekannya lebih dulu memprovokasi mereka dengan menyalib dan menggas-gas motornya di samping rombongannya. Akibat tindakan tersebut, seluruh anggota geng motor lantas mengejar korban dan rekannya dari Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan Sungai Saddang, Makassar.
Sebelumnya, dari tangan para pelaku, polisi mengamankan dua ketapel dan tiga anak panah sebagai barang bukti. Empat unit motor milik pelaku diamanakan satria FU DD 3984 VR merah, Jupiter DD 4359 OD, Satria FU biru DD 5031 JT, mio merah DD 6221 AP.