Dua wisatawan tenggelam di Pantai Sukabumi
Korban pertama merupakan pelajar SMA di Bogor dan korban kedua atas nama Ucup (18) warga Desa Tegallega, Cianjur.
Operasi SAR gabungan untuk mencari dua wisatawan yang hilang tenggelam di Pantai Pangumbangan, Kecamatan Ciracap, dan Pantai Karanghawu, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi belum membuahkan hasil.
Korban pertama merupakan pelajar SMA di Bogor atas nama Ageng Dwi Muktiyoso (16) warga Ciomas, Bogor, yang hilang tenggelam sejak Jumat, (20/6) di Pantai Pangumbahan dan korban kedua atas nama Ucup (18) warga Desa Tegallega, Kabupaten Cianjur yang hilang tenggelam di Pantai Karanghawu pada Minggu, (22/6).
"Kami sudah membentuk dua tim yang bertugas mencari jasad korban di dua lokasi berbeda tersebut, namun hingga saat ini pencarian belum membuahkan hasil, tapi kami terus berupaya agar kedua jasad korban bisa ditemukan dan dikembalikan kepada keluarganya," kata Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi Okih Fajri, seperti dikutip dari Antara, Senin (23/6).
Menurut Okih, diduga kedua jasad korban ini terselip di bebatuan karang, karena jika dilihat dari lokasi hilang tenggelamnya kedua korban berada di lokasi berkarang.
Pencarian pun saat ini dilakukan dengan cara menyisir lokasi hilangnya korban baik di pantai maupun tengah laut.
Diduga jasad korban belum jauh terbawa arus laut dari lokasi musibah, tapi jasadnya masih berada di bawah permukaan air sehingga menyulitkan pencarian.
Dalam melakukan pencarian ini, pihaknya juga berkoordinasi dengan petugas Basarnas Palabuhanratu, Badan Penyelamat Wisata Tirta dan TNI AL.
Bahkan, SAR juga meminta bantuan kepada nelayan setempat yang hendak dan pulang melaut jika melihat atau menemukan jasad kedua korban ini untuk segera dilaporkan atau dievakuasi.
"Cuaca saat ini cukup mendukung dan gelombang pun tidak begitu tinggi, namun karena daerah yang berkarang dan diduga jasad korban terselip di bebatuan karang sehingga menyulitkan tim yang tengah melakukan operasi SAR ini," tambahnya.
Dia mengatakan standar operasi SAR, pencarian akan dilakukan tujuh hari kedepan, jika jasad korban belum juga ditemukan maka pencarian akan dihentikan dan menunggu pencarian pun sifatnya pasif atau menunggu laporan dari warga atau nelayan. Namun pihaknya berupaya sebelum hari ke tujuh, jasad korban sudah bisa ditemukan.
"Kami juga mengimbau kepada seluruh wisatawan yang berwisata di objek wisata laut untuk selalu mentaati peraturan, karena seperti diketahui, wilayah Laut Selatan Sukabumi merupakan daerah rawan dan kurang layak untuk diberenangi karena terdapat palung laut, gelombang yang tinggi ditambah terdapat arus bawah laut yang membahayakan siapapun," kata Okih.