Elektabilitas Erick Thohir Kuat di Jakarta Saingi Politikus Lama, Ini Urutannya
Sebagai sosok di luar partai, Elektabilitas Erick Thohir lebih unggul dari sejumlah nama politikus lama seperti Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hingga Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto.
Survei Poltracking Indonesia mencatat elektabilitas Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersaing ketat dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di wilayah DKI Jakarta.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda membedah perolehan elektabilitas kandidat Cawapres di lima provinsi di Pulau Jawa. Khusus untuk DKI Jakarta, elektabilitas Erick Thohir bersaing cukup ketat dengan AHY.
-
Bagaimana metode pengambilan data yang digunakan dalam survei Poltracking Indonesia? Survei dilakukan dengan menggunakan metode pengambilan data melalui wawancara tatap muka langsung dengan responden terpilih (face to face interview) kepada 1.220 responden, menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling).
-
Apa tujuan dari survei Poltracking Indonesia? Tujuan survei untuk mengukur sejauh mana efektivitas langkah para kandidat dalam meningkatkan elektabilitasnya, serta sejauh mana pengaruh faktor eksternal di luar kandidat dapat mempengaruhi peta elektoral terkini.
-
Kapan Survei Poltracking Indonesia tentang elektabilitas pasangan capres-cawapres dilakukan? Survei ini diselenggarakan Poltracking Indonesia mulai tanggal 29 Oktober hingga 5 November 2023.
-
Bagaimana metode survei Litbang Kompas dilakukan? Survei dilakukan Litbang Kompas pada 29 November hingga 4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak. Metode penelitian yaitu dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Apa yang menjadi fokus utama dari Survei Poltracking Indonesia mengenai elektabilitas pasangan capres-cawapres? Lembaga survei Poltracking Indonesia mengungkapkan peta persebaran kekuatan elektabilitas setiap pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) berdasarkan penghasilan.
Elektabilitas Erick Thohir berada dalam 10 figur kandidat Cawapres potensial untuk Pilpres 2024. Dia menjadi figur yang konsisten saling bersaing dengan AHY serta Ridwan Kamil.
Bahkan sebagai sosok di luar partai, Elektabilitasnya lebih unggul dari sejumlah nama politikus lama seperti Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hingga Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto.
"Untuk cawapres kita masih buka ruang yang lebih besar karena belum ada calon definitif. Ini adalah gambaran dari sepuluh simulasi Cawapres di Jakarta, tertinggi AHY, 24,7 persen, disusul Erick Thohir 17,2 persen, kemudian Ridwan Kamil 16,3 persen," jelas Hanta.
Lebih detail, urutan perolehan elektabilitas 10 Cawapres potensial di DKI Jakarta adalah AHY 24.7 persen, Erick Thohir 17.2 persen, Ridwan Kamil 16.3 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 14.5 persen, Khofifah Indar Parawansa 4.5 persen, Andika Perkasa 2.8 persen, Muhaimin Iskandar 2.8 persen, Airlangga Hartarto 1.8 persen, Mahfud MD 1.6 persen dan Puan Maharani 1.5 persen.
Menurut Hanta, hasil survei kali ini adalah gambaran terbaru terkait peta elektoral untuk Pilpres 2024. Situasi demikian nampak terjadi pada survei yang dilakukan pada 26 November–2 Desember 2022.
"Temuan ini merupakan potret terbaru peta kekuatan politik elektoral Capres, Cawapres, dan partai politik pada 5 provinsi di Pulau Jawa," terang Hanta.
Kondisi demikian tentu tidak menutup kemungkinan akan hadir berbagai alasan untuk terjadi perubahan. Itu artinya masih membuka berbagai kemungkinan dalam perhelatan peta perpolitikan nasional.
"Melihat Pemilu Serentak 2024 masih satu tahun lebih. Tetapi melihat tendensi politik terbaru, Capres dan Cawapres potensial serta partai politik terkuat pada masing-masing provinsi, akan mengerucut pada beberapa nama figur seperti dalam," pungkasnya.
Perlu diketahui Poltracking Indonesia menyelenggarakan lima survei provinsi di pulau Jawa (DKI Jakarta, Banten, Jabar, Jateng dan Jatim) pada 26 November sampai 2 Desember 2022 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.
Jumlah sampel pada setiap masing-masing provinsi adalah 1000 responden (DKI Jakarta 1000 responden, Banten 1000 responden, Jabar 1000 responden, Jateng 1000 responden dan Jatim 1000 responden) dengan margin of error kurang lebih 3,1 persen pada setiap provinsi dan tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/cob)