Enam Provinsi Alami Penambahan Kasus Aktif Covid-19 Signifikan
Sumatera Utara menempati posisi pertama dengan jumlah kenaikan kasus sebanyak 21.000 kasus, hal itu membuat total kasus aktif di Sumut saat ini menjadi 24.000 kasus.
Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan COVID-19 Dr Dewi Nur Aisyah menyebutkan ada enam provinsi di Indonesia yang mengalami penambahan kasus aktif secara signifikan, yakni Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Riau dan Kalimantan Selatan
“Ini saya pilih ada enam provinsi dengan peningkatan kasus aktif di atas 10.000 dalam kurun waktu satu bulan karena dari tanggal 4 Juli sampai 8 Agustus,” katanya dalam temu wicara daring bertema “COVID-19 Dalam Angka: Evaluasi Kepatuhan Protokol Kesehatan dan Perkembangan COVID-19 Agustus 2021” di Jakarta dilansir Antara, Kamis (12/8).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
Ia menyebutkan Sumatera Utara menempati posisi pertama dengan jumlah kenaikan kasus sebanyak 21.000 kasus, hal itu membuat total kasus aktif di Sumut saat ini menjadi 24.000 kasus. Sebelumnya, pada tanggal 4 Juli 2021 berjumlah 2.894 kasus.
Posisi kedua ditempati oleh Kalimantan Timur dengan kenaikan mencapai 15.000 kasus dalam waktu satu bulan. Lalu, Sulawesi Selatan menempati posisi ketiga dengan mengalami lonjakkan kasus aktif sebanyak 10.851 kasus aktif.
Selanjutnya Sumatera Barat ikut menyumbang 10.707 kasus aktif, diikuti oleh Riau dengan jumlah kasus sebanyak 10.523 kasus aktif.
Posisi keenam ditempati oleh Kalimantan Selatan yang mengalami kenaikan sebesar 10.087 kasus aktif di daerahnya.
Walaupun dalam beberapa hari belakangan keenam provinsi tersebut ikut mengalami sedikit penurunan, kata dia, pemerintah daerah disarankan untuk tetap berhati-hati mengingat angka kenaikan kasus aktif juga terus naik secara signifikan.
“Kalau kita lihat di tanggal 8 Agustus, hanya Kalimantan Timur yang mengalami penurunan di pekan terakhir. Ini harus hati-hati, pemerintah daerah terutama di enam provinsi, karena peningkatan kasus aktifnya sangat signifikan di dalam satu bulan terakhir. Lebih dari 10.000, bahkan ada yang lebih dari 20.000,” tandas Dewi.
Baca juga:
PKB: Kita Hadapi Covid-19 Bersama dengan Menyukseskan Agenda Vaksinasi Nasional
Bantuan Laznas IZI akan Menyasar 17.845 Orang yang Terdampak Covid-19
Pemohon Akta Kematian Usia Produktif di Tangsel Naik 10 Persen Selama PPKM Darurat
Pentingnya Jaga Kebutuhan Hidrasi Tubuh Selama Kehamilan Dalam Pandemi Covid-19
Satgas Wajibkan Pelaku Perjalanan Internasional Tunjukkan Kartu Vaksin