EO pesta bikini anak SMA teken perdamaian dengan pihak sekolah
Divine Production meminta maaf atas kesalahan tersebut. Pihak sekolah juga dikatakannya mencabut laporan ke polisi.
Kasus pesta bikini pelajar SMA oleh event organizer Divine Production berakhir perdamaian. Hal itu digagas karena sekolah yang dicomot namanya dalam acara tersebut sempat protes dan melapor ke polisi.
"Dinas pendidikan memfasilitasi kami sehingga perdamaian ini dapat tercapai dengan seluruh kepala sekolah yang kami cantumkan namanya," kata Ketua Divine Production Immanuel Sirigar di Chopstix SCBD, Jakarta, Rabu (1/7).
Dia mengatakan, pihaknya meminta maaf atas kesalahan tersebut. Pihak sekolah juga dikatakannya mencabut laporan ke polisi.
"Kami insan manusia tidak lepas dari khilaf dan salah. Kami menyesali dan ini merupakan pelajaran kami. Kami berharap pihak sekolah dan pendidikan untuk memaafkan kami. Dalam kesempatan ini telah terjadi kesepakatan melakukan damai dan pencabutan tuntutannya," jelasnya.
Sementara, Kuasa Hukum Divine Production, Aditya S Putra mengatakan kedua belah pihak telah menandatangani perjanjian di Mapolda Metro Jaya. Pelapor atas nama Ratna juga telah mencabut laporannya.
"Hari ini pihak Divine Production dan sekolah datang ke Polda, tanda tangani perjanjian. Ibu Ratna mencabut surat pelaporan di kepolisian," tegasnya.
"Total ada 4 laporan ke polisi, yang baru cabut Ibu Ratna dari sembilan sekolah dan pihak sekolah tidak minta ganti materil," tegasnya.
Menurutnya, untuk laporan dari sekolah Muhammadiyah, pihaknya akan melakukan pembicaraan agar tercapai kata perdamaian dan pencabutan laporan di polisi. Sebagai bentuk rasa penyesalan, Divine Production telah membubarkan diri dari awal bulan Juni lalu.
Dalam perdamaian itu hadir Kepala Sekolah 12 Jakarta, Gunanto. Dia meminta peristiwa ini tidak terulang kembali.
"Cukup puas mereka minta maaf. Pada prinsipnya tidak memahami masalah ini (anak-anak), karena dianggap pensi semata. Saya telah menelusuri tidak ada acara ini," ujar Gunanto.