Epidemiolog UI Sebut 44,5 Persen Penduduk Jakarta Pernah Terpapar Covid-19
Menurutnya, warga Jakarta yang terpapar Covid-19 paling banyak usia 30-49 tahun. Bahkan kelompok perempuan lebih tinggi yaitu 47,9 persen dan laki-laki 41 persen.
Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono mengatakan, berdasarkan hasil survei serologi yang dilakukan bersama dengan sejumlah pihak menunjukkan hampir separuh penduduk Ibu Kota telah terpapar Covid-19. Survei tersebut secara spesifik ingin mengukur proporsi warga Jakarta yang memiliki antibodi terhadap Covid-19.
"Ternyata dari hasil studi hampir separuh penduduk Jakarta pernah terinfeksi, itu angkanya 44,5 persen. Artinya bahwa ini cukup besar karena Jakarta memang epicenter dari pandemi dan menjadi kontributor terbesar dari negara Republik Indonesia ini," katanya dalam diskusi virtual, Sabtu (10/7).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Menurutnya, warga Jakarta yang terpapar Covid-19 paling banyak usia 30-49 tahun. Bahkan kelompok perempuan lebih tinggi yaitu 47,9 persen dan laki-laki 41 persen.
Pandu mengatakan, jumlah estimasi warga yang terinfeksi yaitu 4,7 juta dari total penduduk Jakarta sebanyak 10,6 juta orang. Lalu, dari jumlah estimasi warga yang pernah terinfeksi, hanya 8,1 persen yang terkonfirmasi ke Dinas Kesehatan.
"Sebagian besar yang pernah terinfeksi, tidak terdeteksi. Selain itu, sebagian besar yang pernah terinfeksi, baik terdeteksi maupun tidak terdeteksi, tidak pernah merasakan gejala," jelasnya.
Pandu juga menilai kekebalan komunal di Jakarta akan lebih sulit tercapai. Sebab Jakarta merupakan kota terbuka dengan mobilitas masyarakat yang tinggi.
"Konsekuensinya, semua penduduk yang beraktivitas di Jakarta, baik warga Jakarta maupun pendatang, harus memiliki kekebalan (telah tervaksinasi) yang dapat mengatasi semua varian virus," terangnya.
Bahkan, Pandu menyebut, tidak menutup kemungkinan pandemi ini berubah menjadi endemi dan diperlukan strategi penanganan pandemi secara cepat. Yakni yang signifikan untuk jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.
"Karena, seperti diketahui, vaksinasi memang dapat menekan risiko perawatan di rumah sakit dan risiko kematian walaupun tidak bisa sepenuhnya menghentikan penularan," jelas dia.
Survei serologi dilaksanakan berbasis populasi dengan metode sampling, pada kurun waktu 15-31 Maret 2021. Survei dilakukan di 100 kelurahan di 6 wilayah Ibu Kota.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kronologi Jenazah Pasien Covid-19 di Depok Terlantar Saat akan Dimakamkan
Ketua DPR Ingin Rakyat Dapat Informasi Tepat Tentang Covid, Jangan Kalah dengan Hoaks
Kesibukan Relawan Memulasarakan Jenazah Pasien Covid-19 yang Isoman
Satgas: Beban Nakes Sangat Berat, Tiap Hari Lihat Kematian Akibat Covid
Gerakan Mengheningkan Cipta untuk Korban Covid-19
Satgas Ungkap Terjadi Peningkatan Orang Stres karena Cari RS dan Takut Tertular Covid
Sosiolog UGM Ungkap Langkah Adaptasi Hidup Bersama Covid-19