Erick Thohir: Kita Berdosa Diberi Amanah, Tapi Pola Pikir Bangsa Selalu Impor
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta seluruh kementerian melakukan introspeksi diri, termasuk Kementerian BUMN di bawah kepemimpinannya. Hal itu menyangkut ketahanan pangan, ketahanan energi, dan ketahanan kesehatan Indonesia.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta seluruh kementerian melakukan introspeksi diri, termasuk Kementerian BUMN di bawah kepemimpinannya. Hal itu menyangkut ketahanan pangan, ketahanan energi, dan ketahanan kesehatan Indonesia.
Menteri Erick menilai, ketahanan pangan jadi salah satu konteks penting disamping ketahanan energi dan ketahanan kesehatan yang digenjot pemerintah Indonesia.
-
Apa yang dirayakan oleh Erick Thohir? Erick Thohir baru saja merayakan ulang tahun istrinya Elizabeth Tjandra.
-
Apa yang dilakukan Erick Thohir di Stadion GBK? Ketua Umum PSSI, Erick Thohir melakukan pengecekan kondisi Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada hari ini, 7 September, dalam rangka mempersiapkan laga penting melawan tim nasional Australia.
-
Apa yang disoroti oleh Erick Thohir usai pertandingan? Seusai pertandingan, Erick menyoroti perayaan berlebihan yang dilakukan oleh Timnas U-16 Australia.“Kenapa mereka selebrasi berlebihan? Karena U-23 mereka kalah sama kita,” kata Erick dikutip dari ANTARA pada Selasa (2/7).
-
Kenapa Erick Thohir mengapresiasi pencapaian BRI? Menurut Erick, keberhasilan BRI mencatatkan kinerja positif selama ini juga dirasakan hingga ke pelaku usaha UMKM. Berbagai program yang dilakukan BRI, termasuk program pemberdayaan, nyatanya terbukti sukses dalam memutar perekonomian secara umum. "Ini adalah pilar perekonomian. UMKM yang terus bergerak dengan dukungan BRI, mampu menunjukkan kinerja yang sangat baik. Implikasinya terlihat dari level usaha riil di masyarakat. Ekonomi tumbuh. Di sisi lain, BRI pun menunjukkan catatan kinerja yang baik," ujar Erick.
-
Siapa yang menuding Erick Thohir sering mengganti direksi dan komisaris di BUMN? Penelusuran Sementara artikel berita yang yang ada dalam video membahas soal kritikan dari anggota Komisi VI kepada Erick Thohir yang dinilai kerap gonta-ganti jajaran direksi maupun komisaris di BUMN yang dianggap tidak berkompeten.
-
Mengapa Erick Thohir mengecek kondisi Stadion GBK? Ketua Umum PSSI, Erick Thohir melakukan pengecekan kondisi Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada hari ini, 7 September, dalam rangka mempersiapkan laga penting melawan tim nasional Australia.
Terkait ketahanan pangan, ia pun menyambut positif pembentukan Badan Pangan Nasional (BPN) yang diharapkan mampu menjadi penyeimbang.
"Kita harus introspeksi diri, dengan segala kerendahan hati, bukan hanya kami di kementerian BUMN, tapi juga di seluruh kementerian, apalagi nanti ada lagi BPN yang saya sangat positif ini jadi penyeimbang. Bagaimana kita sangat berdosa ketika kita diberikan amanah, tapi tak bisa mengubah pola pikir (dari) jadi bangsa yang selalu impor," katanya dalam National Sugar Summit, Rabu (1/12).
Terkait impor ini, mengutip paparan sebelumnya oleh Direktur Utama PT RNI, Arief Prasetyo Adi yang menyebut, Indonesia menduduki posisi nomor dua dunia dalam urusan impor. Di sisi lain, ia juga mengungkap bahasan dalam rapat Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin beberapa waktu lalu.
"Ada bu Menkeu dan pak Menko, sama, sama ketika kita merupakan negara muslim terbesar di dunia, market daripada halal industri besar, tapi produsen halalnya kita tak masuk top 10, Brazil masuk top 10 salah satunya di industri daging," katanya.
Di depan sejumlah pimpinan di sektor BUMN pangan, Menteri Erick meminta seluruhnya merenungi hal tersebut.
"Coba kita mulai gali hati kita, beberapa waktu lalu saat kunjungan lapangan, pak Presiden kita turun ke lapangan bertemu petani, sampai kapan petani kita tak boleh naik kelas. Padahal yang ada di meja bapak adalah hasil kerja keras saudara kita di bawah, yang kita (saat ini) tinggal duduk, pakai AC, menikmati yang ada di atas meja," tuturnya.
Keseimbangan
Lebih lanjut, Menteri Erick menekankan, pentingnya ada keseimbangan yang terjadi menyoal urusan pangan yang melibatkan BUMN. Kembali, Erick menyebut nama Dirut RNI dan Dirut PTPN III, Abdul Gani.
Erick menyebut, dalam uoaya konsolidasi sektor pangan yang ada di BUMN memiliki tantangan yang cukuo berat. Bahkan banyak di antaranya yang menolak adanya perubahan tersebut, termasuk yang ada di dalam BUMN.
"Tapi kita sudah sepakat Lillahi Ta’ala, amanah yang diberikan harus didobrak, yang tak satu visi misi, silakan, mungkin ada era nya. Saya minta tadi bagaimana RNI PTPN harus upgrading dia punya pabrik, harus nambah lahan tebu nya," katanya.
Sementara itu, pada sisi Research and Development (RnD), Erick meminta perusahaan pelat merah melakukan kolaborasi dengan sejumlah universitas. Ia menyontohkan yang memiliki kapasitas seperti Universitas Sumatera Utara dan Institut Pertanian Bogor.
"Jangan juga kita jadi menara gading, RnD nya kita mau bikin sendiri, kasih universitas, kita yang mengkorporasikan saja. Ada kekuatan di universitas, di USU, di IPB ada kekuatan itu. Kita jangan semua diambil gara-gara BUMN, kita harus kolaborasi, kolaborasi juga dengan swasta, petani, dengan segala pihak. Untuk keseimbanhan tadi. Masa kita gak bisa bikin roadmap bersama-sama?" tegasnya.
"(Misalnya) Ketika impor gula sekian besar, 5 tahun lagi bisa gak berkurang? Seperti sekarang mengenai padi, yang sudah tak impor lagi," imbuhnya.
Reporter: Arief Rahman
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)