Fahri Hamzah: Saya gulung ini Nazaruddin dan kawan-kawannya!
Sikap ini menyusul tudingan yang dilontarkan Nazaruddin bahwa dirinya terlibat kasus korupsi.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah 'mengibarkan bendera perang' terhadap mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Sikap ini menyusul tudingan yang dilontarkan Nazaruddin bahwa dirinya terlibat kasus korupsi.
Fahri menduga tudingan itu merupakan buah dari persekongkolan antara Nazaruddin dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebab, Nazaruddin dan KPK disebut pernah berseteru, namun kemudian berdamai sehingga mengincar orang-orang yang tidak bersalah.
-
Bagaimana Muhammad Nezzal ditangkap? Remaja ini ditangkap tiga bulan yang lalu di Kabatiye, yang terkait dengan Jenin di Tepi Barat, dan menjadi "tahanan administratif" selama enam bulan.
-
Apa yang dilakukan Fadil Jaidi bersama Rafathar dan Rayyanza? Fadil Jaidi memandang Rafathar dan Rayyanza seperti adik sendiri, dan momen kebersamaan mereka tak luput dari sorotan penuh kasih netizen.
-
Kenapa Fadil Jaidi dekat dengan Rafathar dan Rayyanza? Terlibat dalam proyek bersama Raffi Ahmad dan Nagita Slavina membuat Fadil Jaidi dekat dengan Rafathar dan Rayyanza, menciptakan ikatan keluarga yang kuat.
-
Bagaimana Nadin dan Faishal mengungkap hubungan mereka? Publik kemudian dikejutkan dengan salah satu momen dimana akhirnya Nadin dan Faishal mengunggah momen mesra.
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
-
Bagaimana Fahri Hamzah melihat proses bersatunya Jokowi dan Prabowo? "Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)
"Ya saya lawan, saya gulung ini Nazar dan kawan-kawannya, saya gulung ini! Coba tunjuk diri saja," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/2).
Fahri menduga, persekongkolan itu bermula saat Nazaruddin pulang dari Kolombia karena kasus korupsi proyek wisma atlet Hambalang. Sejak saat itu, Nazaruddin dipakai sebagai alat mulai menyerang semua pihak di DPR.
Nazaruddin, kata Fahri, bersekongkol dengan oknum di dalam KPK untuk membantu mengamankan kasus dan bisnisnya. Contohnya, dari 162 kasus korupsi yang melibatkan Nazaruddin, hanya satu yang divonis yaitu perkara wisma atlet.
Bahkan, Fahri mengklaim Nazaruddin sebagai otak di balik kasus dugaan korupsi Hambalang dan e-KTP. Namun, Nazaruddin lolos dan tidak diperkarakan atas dua kasus tersebut.
"Pertanyaannya bagaimana ada orang yang begitu besar pengaruhnya waktu itu karena dia adalah punya akses ke dalam kekuasaan yang luar biasa masifnya, tetapi orang itu hanya di delik satu perkara saja dan divonis satu perkara saja," tegasnya.
Fahri melanjutkan, kongkalikong Nazaruddin dan KPK sebenarnya bisa diungkap jika Pansus Angket KPK berlanjut. Namun, masa kerja telah usai dan laporan akhir telah disetujui dalam rapat paripurna beberapa waktu lalu.
"Jadi Nazar ini menurut saya ya, tadi kalau Pansus angket berlanjut dan dia diinvestigasi tentu akar dari persoalannya bisa kita temukan," tegas dia.
Meskipun demikian, lanjut Fahri, Nazaruddin disebut sudah membantu mengklarifikasi namanya ketika disebut menjelang pemilu 2014 tepatnya pada Februari sampai Maret jelang pencoblosan.
"Coba Anda bayangkan tuh, nama saya disebutnya tuh Februari-Maret 2014, pencoblosan 9 April dengan harapan nama saya hilang. Tapi Alhamdulillah tidak terjadi ini yang mengantarkan saya menjadi anggota dan pimpinan DPR sekarang," ujarnya.
Sebelumnya, Nazaruddin mengaku memiliki sejumlah bukti terkait dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan politikus PKS itu. Menurutnya, korupsi itu dilakukan saat Fahri menjabat sebagai wakil ketua Komisi III DPR.
"Saya akan segera menyerahkan segera berkas ke KPK tentang korupsi yang dilakukan Fahri Hamzah ketika dia wakil Ketua Komisi III," ujar Nazar. Hal itu dia sampaikan usai memberikan kesaksian kasus korupsi proyek e-KTP dengan terdakwa Setya Novanto di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (19/2).
Nazaruddin bahkan mengaku pernah secara langsung pernah memberi sejumlah uang kepada Fahri terkait tindak pidana korupsi. Dia juga sangat yakin dengan bukti-bukti yang dia miliki bisa membuat Fahri tersangka.
"Insya Allah dengan bukti yang saya serahkan cukup membuat Fahri tersangka. Saya serahkan uangnya, di mana dan berapa angkanya dia menerima beberapa kali," jelasnya.
Namun saat disinggung mengenai tindakan korupsi yang diklaim Nazar dilakukan oleh Fahri, mantan politikus Demokrat itu bungkam.
Baca juga:
Tak terima dituding korupsi, Fahri Hamzah sebut KPK kongkalikong dengan Nazaruddin
Fadli Zon ragukan pernyataan Nazaruddin soal Fahri Hamzah terlibat korupsi
'Nyanyian' Nazaruddin sasar Fahri Hamzah
Fahri Hamzah: Nazaruddin panik karena persekongkolan dengan KPK mulai terbuka
Bantah tudingan Nazaruddin, Fahri Hamzah tegaskan tak punya bisnis