Fahri kritik Jokowi dikawal banyak TNI dan Polri di kampus UI
Fahri kritik Jokowi dikawal banyak TNI dan Polri di kampus UI. Fahri menilai Presiden Joko Widodo seharusnya tidak boleh membawa simbol-simbol kekuasaan ke lingkungan kampus. Sebab, menurutnya, lingkungan kampus merupakan area bebas menyatakan pendapat.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah mengatakan Presiden Joko Widodo seharusnya mendengarkan aspirasi yang disampaikan Ketua BEM UI 2018, Zaadit Taqwa dalam acara Dies Natalis UI ke-68 di Balairung Kampus UI, Depok, Jawa Barat. Zaadit diamankan Paspampres karena mengacungkan buku kuning di depan Presiden.
"Saya bilang itu ekspresi mahasiswa harusnya Pak Jokowi itu, siapa ini? BEM. Bagaimana boleh kita ngomong, ayo apa kritik anda kepada pemerintah saya ingin mendengar," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (2/2).
-
Bagaimana Fahri Hamzah melihat proses bersatunya Jokowi dan Prabowo? "Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
-
Kapan Hamzah Haz terpilih menjadi Wakil Presiden? Pada hari Kamis, 26 Juli 2001, Hamzah terpilih sebagai Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa yang menurut Fahri Hamzah berperan penting dalam mewujudkan Indonesia menjadi negara yang diperhitungkan? Fahri pun menyebut relevansi langkah pemerintahan program kerja yang dicanangkan paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran dalam melanjutkan upaya mendorong kemajuan negara.
-
Mengapa Fahri Hamzah berpendapat bahwa Indonesia membutuhkan jalan tengah berupa rekonsiliasi dan persatuan nasional? Menurut Fahri Hamzah, Indonesia saat ini membutuhkan jalan tengah berupa rekonsiliasi dan persatuan nasional yang akan sangat menentukan sejarah bangsa kedepan.
Fahri menilai Presiden Joko Widodo seharusnya tidak boleh membawa simbol-simbol kekuasaan ke lingkungan kampus. Sebab, menurutnya, lingkungan kampus merupakan area bebas menyatakan pendapat.
"Kita tidak boleh membawa feodalisme dan kekuasaan di dalam kampus di situ tempat kita berpikir orang menyatakan pendapatnya secara bebas. Nah itu yang sangat saya sesalkan nuansanya birokrasi," tegasnya.
Simbol kekuasaan itu, kata Fahri, ditunjukkan dengan banyaknya aparat kepolisian dan TNI yang mengawal Presiden Jokowi ke kampus UI. Dia menuturkan, Jokowi seharusnya hanya membawa pengawal yang melekat kepadanya serta lebih mengutamakan operasi intelijen.
Selain Jokowi, Fahri juga mengkritik pihak rektorat UI yang dianggap terlalu birokratis dalam acara tersebut.
"Pak Jokowi bawa tentara bawa polisi banyak banget itu enggak bener itu enggak boleh begitu, bawa begituan ke kampus," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua BEM UI 2018, Zaadit Taqwa diamankan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) saat Presiden Joko Widodo meresmikan Forum Kebangsaan UI di Balairung Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Jumat (2/2). Zaadit 'ditangkap' karena mengacungkan buku kuning di depan Presiden.
Aksi Zaadit bermula ketika Jokowi selesai memberikan sambutannya pada acara Dies Natalis UI ke 68 di Balairung UI. Zaadit yang mengenakan batik lengan panjang berwarna merah tiba-tiba berdiri di tengah tamu yang hadir.
Dia terlihat maju hingga ke barisan paling depan, sejajar dengan kursi menteri kabinet kerja. Zaadit langsung mengacungkan buku kuning yang dipegangnya ke arah Presiden.
Melihat kejadian ini, Paspampres bergerak cepat menggiring mahasiswa jurusan Fisika FMIPA-UI ini ke luar ruangan.
Baca juga:
Acungan buku kuning dan peringatan untuk Presiden Joko Widodo
Isu agama dinilai tak mempan gerus suara Jokowi di 2019
Mensos soal 'kartu kuning' ke Presiden: Jokowi layak dapat jempol atasi KLB Asmat
Ketua BEM UI sebut kartu kuning sebagai peringatan untuk Jokowi
Prabowo, Anies, AHY & Gatot calon potensial penantang Jokowi di 2019