Bela Jokowi, TKN Sebut Baliho Memalukan Cocok Buat Alumni UGM yang Gagal Penuhi Janji di Pilgub
Presiden Jokowi menanggapi santai soal kritik BEM UGM. Jokowi pun enggan berbicara banyak.
BEM UGM menobatkan Jokowi sebagai alumnus paling memalukan.
Bela Jokowi, TKN Sebut Baliho Memalukan Cocok Buat Alumni UGM yang Gagal Penuhi Janji di Pilgub
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, tidak sepakat mengenai baliho Jokowi Alumnus memalukan di UGM. Menurut Nusron, baliho itu cocok bagi para alumni yang koruptor atau pernah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Alumni yang memalukan itu alumni yang korupsi atau pernah diperiksa KPK karena diduga terlibat korupsi," kata Nusron lewat pesan tertulis, Selasa (19/12).
Nusron melanjutkan, baliho memalukan itu juga cocok untuk alumni yang menebar janji kampanye saat pemilihan gubernur. Namun, ketika terpilih tidak mampu menepati janjinya.
"Atau alumni yang janji-janji program waktu kampanye Pilgub ternyata ketika menjabat tidak mampu memenuhi. Itu namanya memalukan," ujarnya.
Nusron heran jika Jokowi dibilang memalukan. Sebab, survei kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi masih terbilang tinggi.
"Kalau Pak Jokowi, Presiden dua periode dengan tingkat kepuasan mencapai 76-78 persen, kok dikatakan memalukan. Wong Presiden BEM UGM saja kalau disurvei belum tentu kepuasannya mencapai 50 persen," pungkasnya.
Sebelumnya, muncul Baliho Jokowi Alumnus Memalukan Diganti Jadi Membanggakan, Kampus UGM Beri Penjelasan Begini
"Kalau Pak Jokowi, Presiden dua periode dengan tingkat kepuasan mencapai 76-78 persen, kok dikatakan memalukan. Wong Presiden BEM UGM saja kalau disurvei belum tentu kepuasannya mencapai 50 persen."
Kata Nusron.
Penjelasan UGM
Universitas Gadjah Mada (UGM) angkat bicara soal spanduk penghargaan 'Jokowi Alumnus Paling Memalukan' yang dibuat BEM KM UGM diganti menjadi 'Jokowi Alumnus Paling Membanggakan'.
UGM menjelaskan bahwa spanduk yang dibuat BEM UGM tak diubah, namun dibuat sendiri oleh mahasiswa yang berbeda.
"Itu tidak diubah, melainkan dilakukan oleh mahasiswa yang berbeda," kata Sekretaris UGM Andi Sandi Antonius Tonralipu kepada Liputan6.com, Sabtu (16/12).
Menurut dia, munculnya spanduk 'Jokowi Alumnus UGM Paling Membanggakan' merupakan dinamika di lingkungan mahasiswa. Sandi menyebut pihak universitas memberikan ruang bagi para mahasiswa untuk menyampaikan aspirasinya.
Sementara itu, Ketua BEM KM UGM, Gielbran Muhammad Noor menegaskan kelompok yang memasang baliho tersebut bukan bagian dari BEM KM UGM.
Sementara itu, Ketua BEM KM UGM, Gielbran Muhammad Noor menegaskan kelompok yang memasang baliho tersebut bukan bagian dari BEM KM UGM.
Gielbran membeberkan dirinya baru mendengar nama Badan Etik Mahasiswa (BEM) UGM. Gielbran menduga Badan Etik Mahasiswa itu dibentuk dadakan untuk merespons aksi BEM KM UGM.
"Tidak ada kaitannya dengan BEM KM. Itu entitas yang terpisah. Justru saya baru dengar ini ada Badan Etik Mahasiswa. Itu mungkin buatan secara mendadak gitu, karena saya sama sekali tidak pernah mendapatkan informasi itu," ucap Gielbran saat dihubungi.
Meski demikian Gielbran menerangkan dirinya tidak mempermasalahkan soal beda pandangan tersebut. Gielbran menilai perbedaan pandangan ini adalah hal yang wajar terjadi.
"Kami membebaskan setiap orang untuk berpendapat meskipun itu berbeda pendapat dengan kami. Itu bukanlah suatu hal yang masalah. Jadi monggo-monggo (silahkan) saja," urai Gielbran.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjawab soal kritikan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menyebut dirinya sebagai alumni UGM paling memalukan.
"Ya itu proses demokrasi boleh-boleh saja. Tetapi perlu saya ingatkan kalau kita ada etika dan sopan santun ketimuran," jelas Jokowi usai meresmikan Statiun Pompa Ancol Sentiong, Jakarta Utara, Senin (11/12/2023).
Kendati begitu, dia menanggapi santai soal kritikan dari BEM UGM. Jokowi pun enggan berbicara banyak soal dirinya dinobatkan sebagai alumni UGM paling memalukan.
"Ya biasa saja," ucap Jokowi.