Beredar Ketua BEM UGM Gielbran Dikeluarkan Usai Sebut Jokowi Alumni Memalukan, Cek Faktanya
Di media sosial beredar jika Gielbran telah dikeluarkan dari UGM, simak penelusurannya
simak penelusurannya
Beredar Ketua BEM UGM Gielbran Dikeluarkan Usai Sebut Jokowi Alumni Memalukan, Cek Faktanya
Nama Ketua BEM UGM Gielbran Muhammad Noor, sedang menjadi pembicaraan publik usai dirinya mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Gielbran memberi gelar Jokowi sebagai alumnus paling memalukan.
Usai melontarkan kritikan ke Jokowi, di media sosial beredar jika Gielbran telah dikeluarkan dari UGM.
Berikut narasi yang ditulis akun TikTok dengan menampilkan foto Rektor UGM Prof dr Ova Emilia dan Ketua BEM UGM Gielbran Muhammad Noor.
“kami pimp universitas UGM mengeluarkan mahasiswa yang menghina Presiden Ir Jokowi Widodo Alhamdulillah…! akhirnya mahasiswa yang paling cerdas dikeluarkan dari Kampus, prestasinya cuma dapat nasi kotak gratis"
Penelusuran
Melansir dari ANTARA, Sekretaris UGM Dr Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu menegaskan bahwa kabar tersebut merupakan hoaks.
“Kabar kalau UGM mengeluarkan Gielbran itu tidak benar atau hoaks. UGM tidak mengeluarkan atau men-DO yang bersangkutan,” ujar Andi dikutip dari ANTARA.
Andi juga menegaskan pihak kampus juga tidak memberikan peringatan pada Gielbran, karena merupakan hak seseorang untuk menyampaikan aspiirasinya. Pihak UGM hanya mengingatkan mahasiswa untuk mengedepankan etika dan kesantunan saat melontarkan kritik.
Saat ini, poster yang memuat kritik tersebut telah berganti dengan narasi Presiden Jokowi sebagai alumnus yang paling membanggakan. Menurut Andi, hal itu merupakan dinamika kampus.
“UGM tetap memberikan ruang bagi mahasiswa untuk menyampaikan aspirasinya. Penyampaian aspirasi hendaknya dilakukan dengan cara yang mengedepankan kesantunan dan tidak mengganggu ketertiban,” kata Andi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjawab kritikan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menyebut dirinya sebagai alumni UGM paling memalukan.
Jokowi mengatakan Indonesia merupakan negara demokrasi dimana rakyat bebas menyampaikan pendapatnya. Hanya saja, dia mengingatkan bahwa soal etika dan sopan santun ketimuran.
"Ya itu proses demokrasi boleh-boleh saja. Tetapi perlu saya ingatkan kalau kita ada etika dan sopan santun ketimuran," jelas Jokowi usai meresmikan Stasiun Pompa Ancol Sentiong, Jakarta Utara, Senin (11/12).
Kendati begitu, dia menanggapi santai soal kritikan dari BEM UGM. Jokowi pun enggan berbicara banyak soal dirinya dinobatkan sebagai alumni UGM paling memalukan.
"Ya biasa aja," ucap Jokowi.
Kesimpulan
Ketua BEM UGM Gielbran dikeluarkan usai mengkritik Jokowi adalah klaim yang salah. Pihak UGM tidak mengeluarkan atau men-DO Gielbran.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.