Fenomena driver ojek online yang hobi mangkal di trotoar
Berdasarkan pantauan merdeka.com, titik menjadi paling favorit ialah trotoar. Tak sembarang trotoar, namun jalur pejalan kaki yang tak jauh dari pusat keramaian seperti stasiun, mal, maupun pusat pemerintahan.
Sejumlah lokasi menjadi tempat favorit nge-bid atau mencari penumpang para ojek online. Namun lokasi tersebut bukannya tanpa resiko, melainkan aparat menjadi ancaman bagi mereka yang tengah berburu rupiah.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, titik menjadi paling favorit ialah trotoar. Tak sembarang trotoar, namun jalur pejalan kaki yang tak jauh dari pusat keramaian seperti stasiun, mal, maupun pusat pemerintahan.
"Pusat keramaian paling banyak calon penumpang," kata seorang sopir ojek online, Affandi (30), Kamis (15/6).
Banyak dijumpai driver ojek online mangkal di trotoar atau pedestrian Jalan Ahmad Yani (dekat dengan BCP, Giant, MM), Jalan Juanda (dekat dengan Pemkot Bekasi dan dekat dengan Stasiun Bekasi.
Biasanya penumpang adalah pegawai perkantoran, orang mau belanja atau jalan-jalan ke mal, serta orang baru pulang bekerja. Para penumpang tersebut sudah tak tertarik lagi dengan ojek pangkalan maupun angkutan perkotaan.
"Naik opang mahal, naik angkot tidak nyaman karena lama," kata seorang pelanggan ojek online, Gana.
Ngebid di trotoar bukan tanpa resiko. Musuh utama mereka ada Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan, maupun Satuan Polisi Lalu Lintas. Aparat tersebut menganggap bahwa trotoar bukan tempat untuk mangkal, melainkan jalur khusus pejalan kaki.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Yayan Yuliana mengatakan, pihaknya sampai menerjunkan anak buahnya berpatroli di sepanjang jalur pedestrian di Jalan Ahmad Yani.
"Pedestrian boleh dipakai mangkal, asalkan sepeda motornya tidak diparkir sembarang, parkir di pinggir jalan membuat kemacetan lalu lintas," kata Yayan.