Film-film Benyamin S paling fenomenal
Saking penuhnya jadwal produksi film yang diperankannya, Ben bahkan memperoleh bayaran tertinggi.
Sebagai seniman serba bisa, Benyamin Sueb dikenal produktif dalam menghasilkan film. Bahkan dalam setahun, Ben pernah bermain dalam 10 judul film.
Meski sebagian besar film yang dihasilkannya bergenre komedi, seniman asal Jakarta ini juga pernah memerankan film drama yang mampu menguras air mata. Bahkan di film 'Intan Berduri', film yang kental unsur dramanya ini, Ben meraih piala Citra Festival Film Indonesia.
Saking penuhnya jadwal produksi film yang diperankannya, Ben bahkan memperoleh bayaran tertinggi. Kondisi ini dikhawatirkan dapat merusak pasar film nasional.
Berikut beberapa film Benyamin S paling fenomenal:
-
Apa yang terjadi pada Benyamin? Benyamin, salah seorang Ketua RT di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara menjadi korban penembakan air softgun saat menggagalkan aksi pencurian sepeda motor, Senin (15/1).
-
Di mana peristiwa penembakan terhadap Benyamin terjadi? Benyamin, salah seorang Ketua RT di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara menjadi korban penembakan air softgun saat menggagalkan aksi pencurian sepeda motor, Senin (15/1).
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan Hari Bersyukur Sedunia diperingati? Hari Bersyukur Sedunia (World Gratitude Day) diperingati setiap tanggal 21 September.
-
Di mana es di Bulan terbentuk? Ketika Bulan berada di luar ekor magnet, permukaan Bulan terkena angin surya. “Di dalam ekor magnet, hampir tidak ada proton angin surya dan pembentukan air diharapkan turun hampir menjadi nol,” ungkap dia.
Film pertama Benyamin, Honey, Money, and Djakarta Fair
'Honey, Money, and Djakarta Fair' tercatat sebagai film pertama yang diperani Benyamin S. Dalam film yang disutradarai oleh Misbach Yusa Biran tersebut, Ben mendapat peran sebagai penyanyi yang ber-setting di Jakarta Fair.
Sang sutradara mengaku mempercayakan Benyamin karena seniman asli Jakarta tersebut dianggap mampu mewakili tokoh yang diperankannya.
"Apalagi Ben adalah Oran Betawi asli, sehingga sesuai dengan suasana film yang sebagian besar mengambil adegan di tengah keramaian Jakarta Fair," kata Misbach dalam buku 'Kompor Mleduk Benyamin S'.
Dalam film produksi tahun 1970 ini, Ben bermain bersama pemain film yang telah memiliki nama seperti Nano Wijaya, Ratno Timoer, Ellya Kadam, hingga Elly Kasim.
Intan Berduri ganjar Benyamin S dengan piala Citra
Benyamin S dikenal sebagai seniman yang kental dengan humor segarnya. Hampir sebagian besar film yang diperankannya mengandung unsur komedi segar yang terkadang bermuatan kritikan sosial.
Namun di tahun 1972, Benyamin S dipercaya untuk memerankan tokoh Jamal dalam film 'Intan Berduri'. Di film yang disutradarai Turino Junaidi, Ben meraih piala Citra (penghargaan bagi insan film) dalam Festival Film Indonesia 1973 untuk kategori Pemeran Utama Pria Terbaik.
Dalam kategori bergengsi tersebut, Ben mengalahkan pemain film yang lebih senior seperti Sophan Sophian dan Soekarno M Noer. Kemenangan Ben sempat mendapatkan penolakan dari penonton dan penggemar film.
Dalam buku 'Kompor Mleduk Benyamin S', Budayawan Goenawan Mohammad yang merupakan salah satu juri FFI mengatakan, menyerahkan semuanya kepada Benyamin S.
"Persoalannya sekarang berpulang kepada si pemenang sendiri untuk membuktikan dan tetap bisa bermain baik dalam film-filmnya apa pun."
Si Doel Anak Modern yang naif
Jauh sebelum berperan sebagai Babe dalam sinetron 'Si Doel Anak Sekolahan', Benyamin S telah lebih dulu memerankan tokoh Doel dalam film 'Si Doel Anak Modern'. Dalam film yang disutradarai Syumanjaya, Ben berperan sebagai Doel, anak Betawi yang mendadak kaya setelah rumahnya di Jakarta dibeli.
Dalam film yang diproduksi tahun 1976, Ben beradu peran dengan Ahmad Albar, Christine Hakim, dan Farouk Afero. 'Si Doel Anak Modern' kembali mengganjar Benyamin dengan piala Citra FFI 1977 untuk kategori Pemeran Utama Pria Terbaik.
Dalam buku 'Kompor Mleduk Benyamin S', 'Si Doel Anak Modern' menggambarkan Doel sebagai pemuda desa yang naif, kekanak-kanakan, mudah ditipu, mudah ditipu dan gampang jatuh cinta. Tokoh tersebut diperankan dengan apik oleh Benyamin.
Jimat Betawi jadikan Benyamin aktor bayaran tertinggi
Setelah meraih piala Citra dalam Festival Film Indonesia (FFI) 1973 untuk kategori Pemeran Utama Pria Terbaik dalam film 'Intan Berduri', beredar rumor yang menyebutkan jika Benyamin S mendapat honor paling tinggi untuk saat itu. Dalam film 'Jimat Berduri', Ben mendapat honor Rp 3 juta.
Dikutip dari buku 'Kompor Mleduk Benyamin S', honor Ben tersebut dikhawatirkan akan merusak pasaran honor aktor lainnya. Dengan bayaran sebanyak itu, Benyamin tidak hanya bermain sebagai aktor, tapi juga honor untuk pembuatan cerita dan lagu yang semuanya berjumlah lima.
Di tahun 1973, Benyamin tercatat bermain dalam 10 judul film. Banyak yang mengkhawatirkan, dengan produksi film sebanyak itu akan berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan film yang diperankannya.
Biang Kerok Beruntung mengalah karena padatnya jadwal Ben
Di tahun 1973, Benyamin S terlibat dalam 10 produksi film. Padatnya jadwal Ben mengakibatkan produksi film 'Biang Kerok Beruntung' memundurkan jadwal produksinya.
Dalam buku 'Kompor Mleduk Benyamin S', film yang produksi oleh Bandung Permai harus mengalah dengan produksi 'Jimat Benyamin', yang menuntut rumor, di film ini Ben mendapat bayaran tertinggi dibanding aktor saat itu. Jadwal produksi 'Biang Kerok Beruntung' mundur satu bulan dari jadwal semula, 12 Junk 1973.
'Biang Kerok Beruntung' diperankan oleh pemain-pemain film tenar pada zamannya, seperti A. Hamid Arif, Connie Sutedja, Ida Royani, Wolly Sutinah, dan Ellya Khadam.
'Biang Kerok Beruntung' bercerita tentang Pengki, yang diperankan Benyamin S yang dikenal sebagai pemuda yang nakal. Pengki sering mengerjai majikanya, yang diperankan A. Hamid Arif dan Connie Sutedja.
Di akhir cerita, Pengki dijadikan adik angkat oleh Hamid Arif. Pengki juga berhasil menikahi gadis idamannya yang diperankan Ellya Khadam.