Gali sumur, 3 orang tertimbun pasir 4 meter
Korban pertama yang tertimbun pasir adalah Febrianto. Febrianto terkubur tetapi masih terlihat kepalanya. Dua teman korban kemudian ikut turun ke bawah dan menyingkirkan pasir di sekitar tubuh Febrianto.
Tiga orang penggali sumur tertimbun pasir sedalam empat meter saat sedang membuat sumur di Dusun Depok, Kecamatan Kretek, Bantul, DIY, Jumat (24/2). Ketiga korban adalah Sigit Dwiyanto (40), Setiyo Warsono (32) serta Febrianto (22).
Ketiganya berhasil diselamatkan setelah puluhan petugas Polair Polda DIY dan warga sekitar turun tangan untuk mengevakuasi. Brigadir Bayu Seti Manunggal saksi yang sekaligus ikut melakukan evakuasi tiga korban terkubur pasir mengatakan kejadian berawal ketika salah satu korban sekitar pukul 11.45 WIB meminta tolong ada teman yang sedang menggali sumur di lahan milik Sukoco tertimbun pasir.
"Lokasi korban yang terkubur pasir berada di depan Markas Polair Polda DIY. Bersama beberapa orang rekan di Polair, saya datang ke lokasi," ujar Bayu.
Bayu menceritakan bahwa korban pertama yang tertimbun pasir adalah Febrianto. Febrianto terkubur tetapi masih terlihat kepalanya. Dua teman korban kemudian ikut turun ke bawah dan menyingkirkan pasir di sekitar tubuh Febrianto.
"Saya minta dua teman yang menolong Febrianto saling berhadapan dan mulut Febrianto diberi bantuan selang antisipasi pasir kembali longsor," jelas Bayu.
Perkiraan Bayu ternyata benar. Beberapa saat setelah diberi selang pertolongan terjadi longsoran ke dua yang menimbun ketiga koban. Dua orang teman Febrianto yang mencoba menolong tertimbun pasir sedalam lenih dari 30 sentimeter.
"Dengan bantuan banyak warga akhirnya korban Sigit berhasil dievakuasi dalam kondisi lemas karena menahan napas cukup lama akibat tertimbun pasir," ujarnya.
Warga bersama dengan petugas Polair dibantu anggota sar yang sudah berdatangan berusaha memberikan pertolongan kepada Febrianto yang tertimbun di bawah dan hanya bernapas dengan selang serta Setiyo Warsono yang berada di atas Febrianto.
"Evakuasi kedua korban ini yang paling lama. Namun lega saat Febrianto sudah kelihatan kepalanya dan masih hidup meski sudah lemas tertimbun hampir dua jam. Dua orang korban terakhir dievakuasi bersama karena satu korban tidak mau dievakuasi jika tidak bersama satu korban lainnya yang masih tertimbun," katanya.
Kapolsek Kretek Kompol Salim mengatakan kejadian tertimbunnya tiga korban saat menggali sumur karena tidak kenal medan berpasir sehingga cara menggali sumur berbeda.
"Tekhniknya beda namun diperlakukan sama sehingga tanah pasir yang digali itu runtuh dan menimbun ketiganya," katanya.
Ketiga korban yang dievakuasi selamat langsung dilarikan ke rumah sakit untuk memberikan pertolongan secepatnya. Saat ini para korban masih mendapatkan perawatan di rumah sakit.